PUSKAPIK.COM, Pemalang – Relawan pendukung Vicky – Wendi menyayangkan tersebarnya isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) yang dijadikan senjata politik pendukung Mansur – Bobby di kampanye Pilkada Pemalang.
Ketua Relawan Sekretariat Rakyat Berdaulat, Ricky, mengecam cara-cara kampanye pendukung Mansur Hidayat – Muhammad Bobby Dewantara yang membenturkan masyarakat menggunakan isu SARA lewat media sosial.
Dirinya merujuk pada postingan akun media sosial Facebook @Pemalang Centre pada Kamis 31 Oktober 2024 yang mengunggah sebuah video berdurasi 30 detik. Video itu menayangkan visual sejumlah suku dan Mansur Hidayat.
Baca Juga
Narasi video itu menyebut ‘Kepala Suku Asmat Pasti dari Suku Asmat, Kepala Suku Dani pasti dari Suku Dani. Kepala Suku Pemalang harus asli orang Pemalang. Jangan sampai Pemalang Kepala Sukunya si Kabayan dari Tanah Sunda itu pamali’.
“Itu sudah sangat jelas mengandung unsur SARA, sangat berbahaya, sangat sensitif, bisa jadi pemicu perpecahan dan mengancam persatuan antar suku bangsa.” tegas Ricky, Sabtu (2/11/2024).
Apalagi, kata Ricky, sedari dulu masyarakat Kabupaten Pemalang terdiri dari berbagai suku dan etnis. Ricky menyayangkan jika kerukunan antar suku dikorbankan hanya untuk kepentingan politik.
“Sangat disayangkan jika sentimen-sentimen antar suku itu digulirkan di Pilkada dan mengancam kerukunan antar suku, agama, ras ataupun antar golongan yang selama ini terjalin di Pemalang.” bebernya.
Menurut Ricky, postingan itu pun berpotensi melanggar pasal 69 huruf b Undang-Undang Pemilihan tentang larangan dalam kampanye terkait ujaran kebencian yang didalamnya memuat penghinaan seseorang, agama, suku, ras, golongan, dan kandidat Pilkada.
“Harus diingat bahwa aturan itu tak hanya berlaku bagi pasangan calon, parpol atau tim kampanye, tapi juga individu dan kelompok masyarakat yang tidak resmi terdaftar sebagai tim kampanye” papar Ricky.
Ricky berharap, Bawaslu Kabupaten Pemalang tak tutup mata dengan dugaan pelanggaran kampanye yang memuat unsur SARA untuk menjaga kondusifitas dan Pilkada Damai tak jadi slogan belaka di Kabupaten Pemalang.
“Kami juga sudah menelusuri pemilik akun @Pemalang Centre itu, ada dugaan akun tersebut dikendalikan oknum pegawai BUMD di Pemalang.” pungkasnya. (**)
Baca Juga