Batang  

Terapkan TEFA, SMK Bhakti Praja Siap Penuhi Kebutuhan KITB

PUSKAPIK.COM, Batang – SMK Bhakti Praja Batang berupaya mencetak pelajar berkompeten di bidang mekanik, dengan menerapkan pola pembelajaran berbasis pabrik atau Teaching Factory (TEFA), dengan mendapat bantuan dari Kemendikbud RI. Kompetensi pembelajaran yang mendapat bantuan yakni Teknik Mekanik Industri (TMI) dan Teknik Sepeda Motor (TSM), untuk memenuhi kebutuhan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Kepala SMK Bhakti Praja Batang Riyanto mengatakan, pembelajaran berbasis pabrik ini melatih anak didik siap bekerja di kemudian hari, sekaligus berlatih memenuhi kebutuhan pasar, seperti peralatan pendukung mekanik. Serta menyiapkan tenaga mekanik perbengkelan yang andal.

“Kami dapat bantuan Pengajaran Berbasis Pabrik(TEFA) Skema Pengimbasan Tahap 3 Tahun 2024 yang peruntukannya salah satunya dengan menambah peralatan praktik di TMI dan TSM. Sehingga mampu menjawab tantangan di zaman digitalisasi saat ini, yakni mampu memproduksi dalam jumlah besar,” katanya, saat memantau proses produksi, di ruang praktik, SMK Bhakti Praja Batang, Kabupaten Batang.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Selain itu, Kemendikbud RI juga memberikan bantuan peningkatan kapasitas pelajar, untuk menjadi tenaga mekanik andal, khusus pada kompetisi teknik sepeda motor.

“Mereka disiapkan agar mampu memberikan pelayanan servis sepeda motor yang berkualitas dan tidak kalah dengan bengkel lain, namun dengan tarif yang terjangkau,” tegasnya.

Ketua Yayasan Bhakti Praja Korpri Batang Retno Dwi Irianto mengatakan, metode pembelajaran berbasis pabrik menjadi langkah penyiapan pelajar SMK Bhakti Praja, yang siap memenuhi kebutuhan pasar.

“Kami siapkan sesuai kebutuhan di KITB, untuk jenjang menengah. Lewat pembelajaran ini mereka sudah terbekali dengan kompetensi yang dibutuhkan pasar,” jelasnya.

Tenaga mekanik adalah yang paling tepat karena sesuai kebutuhan KITB, yang berkisar 30 persen untuk disalurkan ke teknik industri dan lainnya sebanyak 700 orang.

“Untuk pemenuhan tenaga kerja, kami sudah berkomunikasi dengan KITB, agar anak menyiapkan kompetensi yang dibutuhkan dengan tetap memanfaatkan aplikasi Batangcareer,” terangnya.

Sementara itu, Pengawas Cabang Dinas XIII Disdikbud Jateng Nurhayatno mengapresiasi, penerapan pola pembelajaran berbasis pabrik, karena anak tidak hanya memerlukan teori saja, namun dengan praktik langsung, sama halnya menyiapkan mereka terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.

“Di sisi lain, pendidik pun harus disiapkan kompetensinya dengan mendapatkan kesempatan magang, agar mumpuni saat mengajarkan praktik kepada anak didik,” ujar dia.

Ia menambahkan, program serupa juga dirasakan langsung kemanfaatannya oleh SMK Jejaring, seperti SMK PGRI, SMK Muhammadiyah Pekalongan dan SMK Petarukan. (**)

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed
Penulis: ryoEditor: nabil
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!