PUSKAPIK.COM, Batang – Sebuah kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Batang ketika menerima penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2024 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dengan predikat Pratama, penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Batang dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pemberdayaan masyarakat.
“Penghargaan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, terutama PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) dan Bank Jateng yang telah memberikan kontribusi nyata melalui dana CSR mereka,” kata Kepala Dinas Kesehatan Batang Didiet Wisnuhardanto , Rabu (11/12/2024).
PT BPI, konsorsium pengelola PLTU Batang 2×1.000 MW, bersama Bank Jateng telah menjadi pilar utama dalam pembangunan sanitasi berkelanjutan di Kabupaten Batang. Program pengelolaan sampah dan limbah yang inovatif menjadi salah satu fokus utama kolaborasi ini. Alhasil, kualitas sanitasi dan lingkungan hidup di Kabupaten Batang semakin membaik, yang turut berkontribusi pada penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Baca Juga
“Berdasarkan data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), cakupan pengukuran stunting di Kabupaten Batang telah mencapai 99 persen, yakni 53.390 balita dari total 53.402 yang diukur. Dari jumlah itu, hanya 7,79 persen atau sekitar 4.159 balita yang teridentifikasi stunting, jauh di bawah target nasional sebesar 14 persen,” jelasnya.
Didiet menyebutkan bahwa, kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat membuat Kabupaten Batang mampu menjadi teladan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Tak hanya berfokus pada sanitasi, PT BPI juga menyatakan komitmennya untuk mendukung program Universal Health Coverage (UHC) Tahun 2025. Dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp40 miliar per tahun, program UHC menjadi tantangan besar jika hanya mengandalkan APBD.
“Melalui Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP), kami ingin memastikan bahwa pendanaan UHC tidak hanya bertumpu pada APBD. TJSP harus menjadi bagian integral dari strategi bisnis yang berdampak luas bagi masyarakat. Kami harap CSR perusahaan yang lain dapat membantu Pemkab sukseskan UHC,” terangnya.
Pemkab Batang berharap, perusahaan-perusahaan lain, termasuk yang berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Batang Industrial Park, turut berkontribusi seperti PT BPI yang telah mengcover 100 orang warga kurang mampu di sekitar PLTU sebagai peserta BPJS Kesehatan.
“Melalui berbagai inovasi dan kolaborasi, Kabupaten Batang membuktikan bahwa pengelolaan sanitasi dan kesehatan masyarakat yang baik bukanlah mimpi. Dengan penghargaan STBM Award 2024 sebagai tonggak keberhasilan, Batang semakin percaya diri menatap masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (**)
Baca Juga