PUSKAPIK.COM, Batang – Pilkada serentak yang baru saja selesai memunculkan beragam pesan tersendiri bagi penyelenggara maupun pemilih. Tugas KPU Kabupaten Batang sebagai penyelenggara memiliki peran penting untuk menyelenggarakan semua tahapan sehingga dapat berjalan dengan lancar. Masyarakat yang memiliki hak pilih sudah terfasilitasi hak politiknya.
Sebagai penyelenggara gelaran pesta demokrasi lima tahunan, Ketua KPU Batang Susanto Waluyo mengatakan, selama gelaran Pilkada 27 November 2024 lalu, KPU berupaya melayani semua pihak. Baik pasangan calon sebagai peserta, masyarakat sebagai pemilih maupun pemangku kebijakan, seluruhnya terlayani dengan baik.
“Termasuk organisasi kemasyarakatan serta media sebagai penyampai informasi seluruh rangkaian pesta demokrasi. KPU pastikan keluhan baik dari masyarakat maupun partai politik atau Paslon. Itu menandakan kepercayaan publik, terhadap kinerja kami di gelaran Pilkada Serentak kemarin,” katanya, saat ditemui di KPU Batang, Kabupaten Batang, Rabu (11/12/2024).
Baca Juga
Sebagai penyelenggara, tiap tahapan memiliki makna tersendiri, ada suka dan duka di tiap prosesnya. Namun, tak meluluhkan semangat untuk menyukseskan gelaran lima tahunan itu.
“Sukanya itu karena tingkat keikutsertaan pemilih mencapai 81 persen. Kalau dukanya harus menyelesaikan tiap detil tahapan hingga tuntas, hingga tak kenal hari libur. Serta dengan wilayah Kabupaten Batang yang luas, ketika musim hujan, mengharuskan petugas bekerja ekstra untuk mendistribusikan logistik,” jelasnya.
Salah satu pemilih pemula, Galuh siswi kelas XII E SMAN 1 Batang, mengungkapkan, tahun ini merupakan kesempatan pertama menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Serentak. Ada kebanggaan tersendiri karena sudah diizinkan untuk memilih calon pemimpin sesuai keinginan pribadi.
“Sebetulnya sudah jadi pemilih pemula sejak Pilpres dan kemarin waktu pemilihan gubernur dan bupati, sudah punya pilihan sendiri. Yang pasti saya puas sama pilihan saya, dan nanti siapa pun yang terpilih semoga bisa mewujudkannya keinginan pelajar,” ungkapnya.
Sebagai pelajar, Galuh dan teman sebayanya mengharapkan agar bupati maupun gubernur yang akan dilantik nanti, bisa memenuhi harapan, terutama sarana prasarana pendidikan.
“Yang kami inginkan ada kuota gratis setiap bulannya, karena saya tidak punya wifi di rumah, sehingga mengharuskan untuk menyisihkan sebagian uang saku untuk membeli kuota sebesar Rp50 ribu yang tentu memberatkan siswa,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan masyarakat Setyo Utomo mengapresiasi, kelancaran proses pemungutan suara di tiap tahapan. Namun yang sangat disayangkan justru saat debat publik Cabup-Cawabup perdana, terjadi kericuhan.
“Sangat disayangkan ketika terjadi sedikit kericuhan, padahal tujuan utamanya adalah untuk membangun Kabupaten Batang bersama-sama. Masyarakat itu pingin tahu visi misi masing-masing Paslon, tapi sedikit kurang nyaman dengan kekisruhan yang muncul,” ujar dia.
Namun, terlepas dari itu semua, karena Pilkada sudah selesai, marilah saatnya kita bersama mendukung siapa pun yang terpilih. Demi Kabupaten Batang yang sedang bertumbuh menjadi kota Industri. (**)
Baca Juga