PUSKAPIK.COM, Slawi – Penderita Tuberkulosis (TBC) Kabupaten Tegal cukup tinggi mencapai ribuan orang. Jumlah itu yang baru terdeteksi, sedangkan masih banyak masyarakat Kabupaten Tegal yang menderita TBC.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, jumlah penderita TBC masih tergolong tinggi dengan total 5.088 kasus, yang meliputi 4.721 kasus pengobatan, 765 kasus TB anak, 74 kasus TBC resisten obat, dan sisanya merupakan kasus TBC Rontgen. Sementara itu, untuk tahun 2024, angka estimasinya sebesar 6.633 kasus sehingga dikhawatirkan masih banyak kasus TBC yang tidak terdeteksi dan tidak mendapatkan pengobatan.
“Kami mengapresiasi kepada para relawan yang sudah membantu dalam menemukan kasus TBC di Kabupaten Tegal. Padahal, tanpa honor, dan itu mengharukan sekali bagi saya,” ujar Wakil Bupati Tegal terpilih, Ahmad Kholid yang diundang dalam pertemuan peningkatan kapasitas kader relawan TBC Mentari Sehat Indonesia di RS Harapan Sehat (RSHS) Slawi, Selasa (12/12/2024).
Baca Juga
Dikatakan, menemukan kasus TBC di Kabupaten Tegal tidaklah mudah. Perlu adanya semangat dan perjuangan untuk memotivasi pada masalah kesehatan terbesar di Indonesia ini. Kholid menilai edukasi dan deteksi dini sangat penting untuk mempercepat penemuan kasus TBC di masyarakat.
“Edukasi menjadi langkah awal yang sangat penting, karena masyarakat harus paham betul gejala-gejala TBC dan risiko penularannya. Deteksi dini adalah kunci, dan kami terus mendorong skrining lebih luas untuk menemukan lebih banyak kasus,” ujarnya.
Direktur RSHS Slawi, dr Yudia Mahardika menjelaskan, kasus TBC memerlukan perhatian serius karena dampaknya yang luas, baik terhadap kesehatan maupun produktivitas ekonomi dan kesejahteraan sosial.
“Oleh karena itu, perlu kerja keras dari semua pihak dalam menanggulagi kasus TBC di Kabupaten Tegal,” jelasnya.
Dia berpendapat, bahwa keterlibatan aktif dari semua pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal dalam penanggulangan TBC agar prosesnya dapat berjalan dengan baik dan sukses.
“Kami memilih 60 relawan TBC yang bertugas untuk mengedukasi dan deteksi. Sejauh ini, telah banyak menemukan penderita TBC yang akhirnya bisa diobati,” katanya. (**)
Baca Juga