PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Kelurahan Kuripan Yosorejo (Kuryos), Kecamatan Pekalongan Selatan berhasil mewakili Kota Pekalongan meraih Penghargaan Desa Mandiri Sampah Kategori Pratama Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2024. Atas penghargaan ini, Kelurahan Kuryos dinilai mampu mengelola dan memanfaatkan sampah dengan baik. Penghargaan diserahkan langsung oleh Pj Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana, kepada Lurah Kuryos, Mahfud berlangsung di Gedung Wisma Perdamaian, Semarang, Jawa Tengah, bersamaan dengan acara Diseminasi Ekonomi Sirkular dan Transisi Energi Tahun 2024.
Turut hadir mendampingi selaku pembina, Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso, beserta tim pendamping Penghargaan Desa Mandiri Sampah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (Purn) Nana Sudjana menyampaikan selamat dan apresiasi kepada para pemenang penerima penghargaan Desa Mandiri Sampah tingkat Jawa Tengah Tahun 2024 dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Menurutnya, upaya pengelolaan sampah merupakan bagian penting dari upaya memperkuat ekonomi sirkular untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan guna menngkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah.
Baca Juga
“Ekonomi sirkular adalah sesuatu yang cukup lama dilaksanakan di daerah dan merupakan salah satu program prioritas kami,”ucapnya.
Pj Gubernur Nana Sudjana menyebutkan, sejumlah aspek menjadi indikator dalam proses penilaian untuk mendapatkan penghargaan Desa Mandiri Sampah, antara lain regulasi, kelembagaan, partisipasi masyarakat, pendanaan, teknik operasional dan inovasi. Sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kepedulian mengelola sampah harus digencarkan, agar sampah yang dihasilkan bisa lebih bermanfaat.
“Salah satu permasalahan sampah yang dihadapi Pemprov Jateng saat ini adalah banyaknya TPA yang masih menerapkan pembuangan sampah secara terbuka. Selain itu, kesadaran pengelolaan sampah perlu ditingkatkan, mulai dari perumahan, bank sampah, hingga kabupaten dan kota, harus menyiapkan TPS 3R ( reduce, reuse, recycle ). Ini juga memerlukan perhatian banyak pihak, sehingga pengelolaan sampah di tingkat desa lebih baik lagi,”tegasnya.
Lurah Kuryos, Mahfud mengaku senang dan bangga atas diraihnya Kelurahan Kuryos sebagai Pemenang Desa Mandiri Sampah Kategori Pratama Tahun 2024 di tingkat Jawa Tengah. Penghargaan ini merupakan pertama kalinya bagi Kelurahan Kuryos yang telah berhasil menjadi salah satu dari 40 desa atau kelurahan di Jawa Tengah yang menerima penghargaan Mandiri Sampah tahun 2024.
Lanjutnya, beberapa inovasi pengelolaan sampah yang sudah dilakukan Kelurahan Kuryos diantaranya pembuatan paving block dari sampah plastik, sistem informasi kas RT dan RW yang berguna untuk Kota Pekalongan seperti iuran jimpitan, sampah yang dikelola RT secara transparan akan bisa diakses oleh warga melalui grup masing-masing RT/RW setempat. Selain itu, di Kuryos juga sudah ada 3 lokasi bank sampah (bank sampah Asli, Melati dan Mewah), dan 2 TPS-3R yakni TPS-3R Saling Asih dan Rejo Makmur.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar, bahkan penjadwalan sudah dilakukan, termasuk pengangkut sampah dari RT dan RW sudah terkoordinir, yakni TPS-3R Saling Asih untuk wilayah Kuripan Lor, dan TPS-3R Rejo Makmur untuk wilayah Yosorejo. Mudah-mudahan penghargaan ini bisa menjadi pemicu semangat kami dan masyarakat Kuryos untuk lebih peduli dan meningkatkan pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing,”harapnya.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso menjelaskan bahwa, untuk tahun 2024 ini, proses pemberian penghargaan desa/kelurahan mandiri sampah dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari seleksi administrasi sampai dengan verifikasi lapangan langsung di lokasi kelurahan oleh tim penilai Provinsi Jawa Tengah. Dimana, pada pertengahan bulan November 2024 lalu, tim penilai Provinsi Jawa Tengah telah melakukan kunjungan lapangan ke Kelurahan Kuripan Yosorejo untuk melakukan verifikasi lapangan dan bertemu dengan berbagai stakeholder untuk memastikan proses pengelolaan sampah di tingkat Kelurahan.
“Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi semua kelurahan untuk dapat melakukan pengelolaan sampah berbasis komunitas di tingkat kelurahan, RW atau RT, karena pada dasarnya pengelolaan sampah akan semakin baik apabila dilakukan sedekat mungkin dengan sumber sampah atau di sisi hulu,”tegasnya.
Setelah acara penyerahan penghargaan, kemudian juga diadakan acara diskusi terkait ekonomi sirkular dan transisi energi, dengan narasumber Prof. Drs, Sri Yunanto, M.Si., Pd.D., Tenaga Ahli Pj Gubernur Jateng, Direktur Lingkungan Hidup Bappenas, Prof. Dr. Amin Pujaiti, S.E., M.Si (Unnes), serta dari duni Usaha dan Komunitas. Dari dunia usaha antara lain PT Sari Husada, dan juga Asosiasi Daur Ulang Indonesia (ADUPI) serta dari komunitas TPS3R Banyumas dan Kelompok Tani Peternak Sapi Perah Kabupaten Magelang, Acara diikuti oleh perwakilan OPD Provinsi Jawa Tengah, OPD DLH Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah, kalangan akademisi, para komunitas pegiat lingkungan, dan pengelola bank sampah dan TPS3R di Jawa Tengah. (**)
Baca Juga