Tak Terpengaruh PMK, Produksi dan Harga Susu Sapi di Kota Pekalongan Masih Aman

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Munculnya kembali kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sejak akhir tahun 2024 lalu tak begitu berdampak pada produksi dan permintaan susu di kandang-kandang peternak yang ada di Kota Pekalongan. Salah satunya di kandang sapi perah milik Kelompok Maju Makmur Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Pemilik Kandang Sapi Kelompok Maju Makmur Clumprit, Daryanto mengungkapkan bahwa, poduksi dan permintaan susu masih dalam batas normal. Namun, ancaman penularan virus menjadi perhatian khusus dengan menjaga kebersihan kandang, kondisi kesehatan ternak dan pemberian vitamin. Di kandangnya ia memiliki 20 ekor sapi yang terdiri dari 7 ekor sapi yang masih laktasi, 5 skor sapi pejantan, dan sisanya merupakan anakan sapi (pedhet) dan sapi betina muda (sapi dara).

“Untuk produksi susu di kandang kami masih 70 liter per hari. Alhamdulillah konsumen kami yang mayoritas dari para penjual susu STMJ, pedagang makanan dan pedagang roti biasanya mereka langsung datang kesini untuk mengambil dan membeli susu,”ucapnya.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Daryanto menyebut, untuk harga susu sapinya di tingkat distributor dipatok dengan harga Rp11 ribu per liter. Harga susu sapi saat ini tidak anjlok turun bahkan malah ada kenaikan setiap tahunnya Rp500 per liter untuk mencukupi kebutuhan upah pekerja, dan pakan ternak. Ia juga tidak membatasi jumlah susu sapinya yang dibeli oleh konsumen.

“Sebenarnya bisnis susu masih stabil dan ramai. Namun, dengan merebaknya kembali virus PMK memang sempat membuat kami khawatir selaku peternak, karena bisa berpotensi mendatangkan kematian pada hewan ternak kami,”ungkapnya.

Kendati demikian, susu sapi yang diproses dengan benar aman untuk diminum. Pihaknya selaku produsen tetap melakukan penanggulangan penyakit tersebut melalui pemberian vaksin, makanan dan minuman yang bergizi serta rutin menjaga kebersihan kandang dengan disinfektan agar sapi-sapi miliknya tidak terkontaminasi PMK.

“Untuk mencukupi kebutuhan susu masyarakat Kota Pekalongan sendiri sebenarnya masih kurang dan belum tercukupi dari kandang sapi milik peternak sapi Kota Pekalongan, sehingga beberapa peternak masih mendatangkan dari Salatiga. Kemudian, susunya didistribusikan ke Kota Pekalongan,” pungkasnya. (**)

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed
Penulis: ryoEditor: nabil
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!