Batang  

Waspada, Dinkes Batang Temukan BTP Berbahaya di Makanan Olahan

PUSKAPIK.COM, Batang – Menjelang lebaran, Dinas Kesehatan (Dinkes) Batang gencar melakukan pengecekan keamanan pangan ke sejumlah pasar tradisional dan minimarket. Sebanyak 50 sampel produk yang tersebar di 13 kecamatan telah diperiksa dan hasilnya tiga di antaranya mengandung Bahan Tambahan Pangan (BTP) berbahaya.

Plt Kasi Farmasi dan Alat Kesehatan Dinkes Batang Dania Fitra Tiara mengatakan, jika pedagang mematuhi aturan, seharusnya produk makanan olahan tidak perlu ditambahkan BTP apapun.

“BTP yang kami cek ada 4, yakni Formalin, Boraks, Metanil Yellow dan Rhodamin B, yang jika terkonsumsi berefek muntah, mual dan jangka panjangnya berakibat kanker,” katanya, saat ditemui usai meninjau di Pasar Batang, Kabupaten Batang, Kamis (13/3/2025).

Dari hasil pengecekan, di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), ada dua makanan olahan berbentuk agar-agar berwarna merah tanpa merek yang positif mengandung bahan Formalin dan Boraks. “Mereka yang ketahuan menggunakan BTP berbahaya, akan kami lakukan pembinaan agar produk yang dijual tidak membahayakan konsumen,” tegasnya.

Demi keamanan makanan yang dikonsumsi, Dinkes tidak menyarankan pemberian BTP sedikit pun. Karena meski dengan takaran kecil pun tetap akan berbahaya bagi tubuh.

Selain pengecekan produk olahan pangan dengan bahan berbahaya, Dinkes juga mengecek produk kemasan yang dijual di minimarket dan toko kelontong.

“Kami memastikan kemasannya tidak rusak, berizin edar, tanggal kedaluwarsa dan label komposisi produk,” jelasnya.
Pengecekan produk sangat penting untuk menjaga agar konsumen terlindungi dari BTP berbahaya. Pengecekan akan dilakukan di 15 pasar tradisional serta 13 minimarket dan toko kelontong untuk memastikan produk yang dijual aman dikonsumsi.

Salah satu pedagang bumbu olahan, Indra memastikan, bumbu yang dijual menggunakan bahan-bahan alami, tanpa ada pengawet berbahaya. “Bahan bakunya insya Allah aman, tidak pakai pengawet dan pewarna buatan,” ujar dia.

Beberapa bumbu olahan yang dijual merupakan produk buatannya sendiri berbahan alami. Di antaranya bumbu kunyit, cabai, jahe, bawang putih dan merah yang smua sudah dihaluskan.“Konsumen tinggal milih bumbu yang mau digunakan. Biasanya untuk bumbu penyedap masakan yang mau dijual,” tandasnya. (**)

Berita Lainnya :

Loading RSS Feed
Penulis: ryoEditor: nabil
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!