MCK Adaptif, Sarana Sanitasi Layak untuk Wilayah Terdampak Rob
- calendar_month Sen, 10 Feb 2020

Warga Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan memiliki MCK adaptif sebagai akses sanitasi yang layak. FOTO/PUSKAPIK/SURYONO

Sementara itu, M Nur Hadi menjelaskan, MCK adaptif berkapasitas 3.000 liter. Pada sistemnya menggunakan biofilter, di mana kotoran yang tertampung akan mengendap dua hari. Kemudian pada prosesnya diurai oleh mikroba yang sudah ditempatkan di dalamnya. Air sisa penguraian dapat dimanfaatkan langsung untuk menyiram tanaman.
“Air tinja yang masuk akan diolah oleh bakteri dan sisanya akan keluar diolah oleh tanaman, Jadi, yang keluar betul-betul bersih. Untuk kebutuhan air, MCK ini menggunakan kombinasi air hujan dan air PDAM. Air hujan ditampung kemudian diolah, sehingga lebih bersih. Kemudian, MCK ini bisa ditinggikan menyesuaikan dengan ketinggian rob dan didesain ramah untuk penyandang disabilitas dan lansia,” papar Nur Hadi.
Ide pembangunan MCK adaptif tersebut muncul setelah pihaknya bersama Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Universitas Pekalongan melakukan riset di Kelurahan Bandengan. Adapun dana yang dikucurkan untuk membangun MCK Adaptif ini senilai Rp160 juta yang berasal dari organisasi lingkungan Friends of the Earth (FoE) Jepang, dana public kitabisa.com dan swadaya masyarakat.
“Kami berharap masyarakat bisa mengelola dengan baik supaya bisa menjadi contoh daerah lain, MCK ini bisa tetap terawat dan bermanfaat. Semua warga dilibatkan dalam pengelolaannya,” kata Nur Hadi.(YON)
- Penulis: puskapik




























