Pantau Pelaksanaan SPMB Jenjang SMP, Wali Kota Aaf: Sistem Sudah Terkunci, Tak Ada Celah untuk Curang
- calendar_month Kam, 12 Jun 2025


Lebih lanjut, Wali Kota Aaf mengimbau masyarakat untuk tidak berkecil hati jika anaknya belum diterima di sekolah negeri. Menurutnya, sekolah swasta di Kota Pekalongan pun memiliki kualitas pendidikan yang tidak kalah baik.
“Kalau pun tidak diterima di negeri, sekolah swasta juga sama bagusnya. Tidak perlu khawatir, yang terpenting anak tetap mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas,” imbuhnya.
Terkait pelaksanaan SPMB tahun ini, sebanyak 23 SMP negeri dan swasta di Kota Pekalongan mengikuti proses seleksi secara online. Masing-masing sekolah memiliki kuota sebanyak 32 peserta didik per rombongan belajar (rombel).
Dengan sistem ini, pendaftaran dan seleksi berjalan seragam dan akuntabel di seluruh satuan pendidikan.
“Dengan sistem yang kian transparan dan berbasis digital, kami berharap, proses penerimaan peserta didik baru dapat berlangsung secara objektif dan tanpa diskriminasi, demi masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas di Kota Pekalongan,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 13 Kota Pekalongan, Yeti Eka Erawati, mengungkapkan bahwa, kuota SPMB di sekolah yang dipimpinnya telah terpenuhi sejak hari kedua pelaksanaan, yakni pada Selasa, 11 Juni 2025.
Menurutnya, animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya di SMPN 13 sangat tinggi, dan mayoritas calon peserta didik sudah mendaftar di hari pertama.
“Alhamdulillah, kuota 192 peserta didik sudah terpenuhi sejak hari kedua. Tahun ini kami membuka enam rombel, masing-masing berisi 32 siswa. Pendaftaran didominasi jalur domisili sebanyak 40 persen, diikuti jalur prestasi 35 persen, afirmasi 20 persen dan mutasi lima persen,” papar Yeti.
- Penulis: puskapik




























