Antisipasi Virus Corona, PMI Kota Tegal Bekali Pembina PMR

Petugas PMI saat sosialisasi Kesiapsiagaan PMI menghadapi Novel Coronavirus 2019(nCoV) di ruang Pertemuan Kantor PMI Kota Tegal, Selasa siang (18/02/2020).FOTO/PUSKAPIK/WIJ

TEGAL(PUSKAPIK) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tegal menggelar sosialisasi kesiapsiagaan menghadapi virus corona, Novel Corona Virus (nCoV-19), kepada sejumlah pembina Palang Merah Remaja (PMR) SMP dan SMA se-Kota Tega, Selasa siang (18/02/2020).

Sosialisasi digelar menindaklanjuti instruksi dari PMI Pusat, sebagai upaya antisipasi penyebaran virus corona di semua lapisan masyarakat. Termasuk para Pembina PMR dan Relawan PMI, staff dan seluruh stakeholder yang ada di dalam Kepalangmerahan. Mengingat belum ada vaksin yang ditemukan untuk virus corona.

“Supaya mereka memahami, mereka bisa melakukan langkah-langkah antisipasi. Karena sejauh ini belum ada kasus di Indonesia,” kata Ketua PMI Kota Tegal, drg Agus Dwi S, usai sosialisasi.

Baca Juga

Loading RSS Feed

Agus menambahkan, langkah yang akan dilakukan adalah sosialisasi memberikan pemahaman mencegah, serta bagaimana penularan virus corona, serta menjaga kesehatan diri agar tidak tertular.

“Ya, setelah ini kita akan membantu teman-teman relawan dan PMR untuk melakukan sosialisasi ke sekolah, kemudian sekolah kita terjunkan juga KSR untuk membantu masyarakat yang membutuhkan informasi ini,” ujar Agus.

Dalam kesempatan itu, Agus memaparkan protokol yang ditetapkan PMI, apabila terjadi penularan virus corona di Indonesia. Dalam keadaan kontingensi, ada langkah-langkah yang disiapkan PMI.

“Kita menggunakan protokol warna, yang terdiri dari hijau, kuning, merah, biru dan abu-abu,” terang Agus.

Metode kontingensi warna hijau, memiliki arti belum ada kasus confirm. Kuning, ketika terdapat satu atau tiga kasus kabupaten kota di Indonesia, tetapi tidak ada di Kota Tegal. Sementara warna merah, terdapat satu kasus di Kota Tegal yang dilaporkan.

Sedangkan untuk warna biru, sudah meningkat menjadi bencana nasional atau kejadian luar biasa (KLB) dan warna abu-abu berarti sudah menjadi endemik seperti yang terjadi di Wuhan, Tiongkok.

Sementara itu, Bidang Pelayanan dan Kesehatan (Yankes) PMI Kota Tegal, dr Suharjo mengatakan, corona merupakan virus zoonotic yang bertransmisi dari hewan ke hewan. Di antaranya, unta, kucing, trenggiling dan kelelawar.

“Virus ini pertama kali menyerang pneumonia atau radang paru. Kemudian menjadi flu dengan disertai demam dan batuk. Kasus corona saat ini baru dua hingga tiga persen di seluruh dunia. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan SARS dan MERS yang mencapai 25 hingga 37 persen,” ungkapnya

Menurutnya, corona dapat dicegah melalui gerakan masyarakat hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga rutin. Termasuk pula menghindari aktivitas berlebihan yang mampu menurunkan imunitas tubuh, seperti lembur.

“Jika imunitas kita rendah, sangat rentan terkena. Tidak hanya corona, tetapi juga virus lain,” tukasnya.

Pembina PMR SMP Negeri 3 Kota Tegal Maisaroh, mengapresiasi langkah PMI menggelar sosialisasi virus corona. Pihaknya mengaku baru pertama mendapat sosialisasi tersebut dan siap menularkan apa yang telah diperoleh kepada anak didiknya sertan lingkungan tempat tinggalnya.(WIJ)

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!