Gubernur Ahmad Luthfi Evaluasi Pola Bantuan Sosial Usai Temukan Warga Terima Bansos Belasan Tahun
- calendar_month Jum, 22 Agu 2025


PUSKAPIK.COM, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan evaluasi terhadap tata kelola bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat miskin, setelah menerima laporan adanya warga yang tercatat sebagai penerima bansos selama belasan tahun.
Menurutnya, model pemberian bantuan itu tak tepat maka dilakukan evaluasi. Jika tak ada perubahan pola pemberian bantuan maka bansos tak akan bisa memutus mata rantai kemiskinan. Padahal, output kerja pemerintah adalah menurunkan angka kemiskinan dan menyejahterakan warganya.
“Belasan tahun terima bansos, ini tidak tepat. Harus ada kontrol dan evaluasi,” kata Ahmad Luthfi, Jumat, 22 Agustus 2025.
Dengan semangat memutus mata rantai kemiskinan, maka dirinya melakukan kolaborasi bersama TNI dan Polri. Dalam hal ini Babinsa dan Babinkamtibmas. Keduanya diminta terjun langsung ke masyarakat dan mendata masyarakat miskin serta melakukan pembaruan atau updating data.
Setelah ada warga yang terdata dan benar-benar miskin, maka model bantuan yang diberikan secara keroyokan atau kolaborasi. Bantuan pangan jelas diberikan. Namun, harus cek kondisi rumah apakah layak, kesehatan keluarga apakah baik, pendidikan anak-anaknya apakah berjalan dengan baik, atau adakah tanda-tanda yang mengarah ke stunting.
“Biasanya kalau miskin, maka rumahnya tak layak huni. Dinas terkait harus turun. Jangan sampai anak-anaknya tidak sekolah, Dinas Pendidikan turun. Dinas Kesehatan cek kondisinya apakah stunting atau tidak. Satu rumah bisa dikeroyok beberapa OPD sekaligus,” tandasnya.
- Penulis: puskapik




























