Jateng Industrial Belt: Jalan Baru Keluar dari Zona Kemiskinan
- calendar_month Sel, 26 Agu 2025


Skemakan dual sistem, 3 hari di pabrik, 2 hari di kelas, sertifikasi per modul yang diakui HR pabrik. Targetkan pengisian kebutuhan 37 ribu tenaga Kendal dalam 12-18 bulan lewat jalur cepat re-skilling (prioritas keluarga miskin produktif).
Ketiga, Orkestrasi logistik mikro, dana kecil dampak besar: angkutan karyawan antarzona, mess pekerja standar layak, daycare dekat pabrik, dan klinik kerja.
Ini meningkatkan female labor force participation dan menekan turn over, dua indikator yang sering luput di headline, tapi krusial menghajar kemiskinan rumah tangga dengan satu-dua pencari nafkah. (Instrumen ini inline dengan literatur klaster dan aglomerasi: biaya harian pekerja dan friksi mobilitas menentukan daya saing wilayah).
Keluar dari Zona Miskin dan Pengangguran
Apakah Jateng bisa keluar dari zona miskin dan pengangguran? Jawabannya bisa, jika tren hari ini dijaga tiga tahun berturut-turut. Basis data mendukung optimisme, kemiskinan menurun (9,48%), TPT turun (4,33%), dan pace penyerapan tenaga kerja investasi sangat tinggi (222 ribu di semester I/2025).
Jika pace ini konsisten, kita bicara penurunan kemiskinan 0,2–0,4 poin per tahun tanpa guncangan besar, ditambah program non-industrial (perlindungan sosial, UMKM naik kelas), angka 8-persenan dalam 2–3 tahun bukan mimpi.
Katalis kelembagaan: status KEK Batang sudah diresmikan; tinggal memastikan tidak jadi “pulau insentif” yang kesepian. Integrasikan pasokan komponen dari UMKM se-Jateng; berikan skema purchase guarantee skala kecil agar UMKM berani investasi alat.
- Penulis: puskapik




























