KOTA PEKALONGAN (PUSKAPIK)- Pemerintah Kota (pemkot) Pekalongan telah menetapkan status tanggap darurat banjir. Setelah sebagian wilayah di 4 kecamatan yang ada di Kota Batik tersebut tergenang, akibat curah hujan tinggi disertai petir sejak Rabu sore (19/2/2020).
Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, SE mengungkapkan, penetapan status tanggap bencana ini untuk sementara berlaku selama tujuh hari mendatang, yakni 20-27 Februari 2020.
Wakil Walikota yang akrab disapa Aaf ini juga telah menginstruksikan camat dan lurah yang wilayahnya rawan banjir untuk selalu siaga. Begitu juga instansi teknis terkait, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, cepat koordinasi dan bertindak.
“Kami baru saja rapat koordinasi penanganan banjir antar OPD, TNI,POLRI. Hasil rapat ditetapkan status tanggap darurat selama seminggu. Mulai hari inin semua sudah langsung bergerak dinas terkait termasuk Dinsos, Dinkes, BPBD, TNI, POLRI untuk menyiapkan dapur umum, sekaligus koordinasi dengan para lurah dan camat di 4 kecamatan untuk selalu standby cellulernya 24 jam,†ungkap Aaf usai menggelar rapat koordinasi penanganan banjir di Ruang Kresna Setda Kota Pekalongan, Kamis (20/2/2020).
Aaf menuturkan, sekitar 1100 pengungsi di Kota Pekalongan yang mengungsi di beberapa titik lokasi pengungsian akibat bencana banjir. Dalam masa tanggap darurat, Pemerintah Kota Pekalongan telah menyiapkan anggaran tanggap darurat bisa menggunakan anggaran tersebut untuk mencegah kerusakan, bantuan logistik, pendirian dapur umum, perbaikan tanggul yang bocor, bantuan rumah roboh yang ditindaklanjuti melalui SK Walikota.
Adapun wilayah kecamatan yang terdampak parah yakni Kecamatan Pekalongan Barat, seperti di Kelurahan Tirto, Pasirkratonkramat dan hampir merata di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara.
Bagi mereka yang hendak menyalurkan bantuan korban banjir dapat disalurkan melalui Posko Tanggap Darurat Bencana yang berlokasikan di Stadion Hoegeng, Kraton Kidul, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
“Kecamatan Pekalongan Selatan ada dua wilayah, Kelurahan Banyurip dan Jenggot. Kecamatan Pekalongan Timur yang terdampak di Kelurahan Poncol, Klego dan sebag,†imbuh Aaf.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakar) BPBD Kota Pekalongan, Saminta, menyebut, berdasarkan laporan kebencanaan yang berhasil dikumpulkan BPBD Kota Pekalongan, penyebab banjir adalah hujan tinggi disertai petir sejak pukul 18.30-02.45 yang berlangsung di Kota Pekalongan.
Akibatnya Sungai Meduri dan Sungai Bremi meluap mengalir ke beberapa wilayah rawan banjir dengan ketinggian bervariatif 10-70 Cm.(YON)