Siti Inggil Jejak Sejarah Majapahit dan Tempat Singgah Spritual Para Presiden
- calendar_month Rab, 10 Sep 2025


Suasana komplek situs Siti Inggil sangat sejuk karena ditumbuhi pohon besar yang memagari bagian utama. Bangunan utama tersusun dari batu bata kuno yang luasnya sekitar 15×15 meter persegi.
Dua tangga di sisi selatan dan timur menjadi jalan akses masuk. Pada tembok dekat pintu ada pula ornamen dua wanita berkemben yang sedang duduk bersila dan bersimpuh.
Di dalam bangunan utama terdapat 5 makam dihiasi kijing dan berbatu nisan. 5 makam itu dipercaya makam Raden Wijaya. Kemudian makam Gayatri (permaisuri Raden Wijaya) dan dua selirnya yang bernama Dhoro Pethak dan Dhoro Jinggo, serta Abdi Kinasih Kaki Regel.
Selir pertama disebut Dhoro Petak karena kulitnya putih dan ia berasal dari Tiongkok. Sedangkan selir kedua disebut Dhoro Jinggo sebab kulitnya kuning dan ia perempuan terhormat dari Kamboja.
Selain itu, ada juga makam dari Abdi Kinasih atau Abdi Dalem dari Raja Hayam Wuruk dan permaisuri. Di kompleks Siti Inggil juga terdapat dua makam di luar bangunan utama.
Dua makam ini berada tepat di sebelah kiri sebelum memasuki bangunan petilasan yang selalu terkunci.
Menurut Juru Kunci Siti Inggil, Slamet, situs ini ditemukan masyarakat Kedungwulan sekitar tahun 1965. Kabar penemuan situs Siti Inggil sampai di dengar Jenderal Besar TNI Soeharto. Kemudian Presiden RI kedua itu memerintahkan Pak Seno untuk membangun tangga dan tembok di atas bangunan kuno.
“Tangga dan bangunan di atas struktur kuno dibangun tahun 1968-1970 oleh Pak Seno atas perintah Jendral Soeharto. Dulu Jendral Soeharto sering ke sini untuk bersemedi,” katanya.
- Penulis: Hoed
- Editor: Nia




























