Jalan Pancasila Kurang Ideal, Ahli Kota Tegal Usulkan Lahan Baru untuk Upacara
- calendar_month Kam, 11 Sep 2025


TEGAL, puskapik.com – Keterbatasan lokasi untuk upacara skala besar di Kota Tegal, mencuat setelah Kepala Bakesbangpol, Budi Saptaji, menyampaikan teknis upacara di Jalan Pancasila.
Ahli Perancangan Kota, Abdullah Sungkar, menilai kondisi ini merupakan akibat dari perubahan fungsi Alun-alun Kota Tegal.
Menurutnya, revitalisasi alun-alun yang rampung pada 2021 membuat kawasan tersebut tidak lagi optimal sebagai ruang lapang untuk kegiatan resmi.
“Dulu Alun-alun itu city square, lapangan kota yang bisa menampung kegiatan besar. Tapi setelah jadi multifungsi, ada taman, gazebo dan flying deck, ruang terbuka untuk upacara justru semakin sempit,” kata Abdullah Sungkar, Rabu 10 September 2025.
Abdullah Sungkar menuturkan, penggunaan Jalan Pancasila sebagai lokasi pengganti juga konsep ‘Salah Kedaden’ yang tidak lepas dari pro dan kontra.
Menurutnya, desain kawasan itu awalnya lebih menyerupai sumbu jalan lurus dengan panjang 400 meter, yang dalam standar tertentu justru identik dengan arena street racing.
“Bahkan, aspalnya dipilih grade tertinggi untuk sepatu roda, padahal kualitasnya mengacu standar lintasan balap. Ini jadi catatan serius, karena fungsinya melenceng dari kebutuhan publik,” tegas Sungkar.
Sebagai solusi jangka panjang, Abdullah Sungkar mendorong Pemkot Tegal untuk memikirkan lokasi permanen yang benar-benar dirancang bagi kegiatan upacara dan parade resmi.
Salah satu alternatif yang diusulkan adalah lahan Bokong Semar di Kelurahan Kaligangsa, Kecamatan Margadana.
“Total luasnya 22 hektare, sementara DLH hanya pakai 1,2 hektare untuk urusan sampah. Sisanya bisa dipertimbangkan sebagai lapangan kota. Ini juga bisa memberi dampak positif untuk menghidupkan sisi Barat Kota Bahari,” ucap Sungkar.
- Penulis: Muchammad
- Editor: Nia




























