Bongkar Fakta: Kenapa Lowongan Kerja di Brebes Lebih Banyak untuk Perempuan?
- calendar_month Kam, 18 Sep 2025


Pemkab mendorong seluruh perusahaan memiliki standar operasional perlindungan dan kanal aduan yang aman.
Industri: Produksi Butuh Ketekunan, Pintu Tetap Terbuka
HRD PT Osaga Mas Utama, Ery Iwang Wahyudi, menjelaskan bahwa pekerjaan di bagian produksi seperti menjahit dan assembling membutuhkan ketelitian dan konsistensi tinggi.
“Menjahit butuh keuletan dan ketelitian. Maka yang paling cocok diisi oleh perempuan. Di bagian gudang, kami butuh tenaga yang kuat dan disiplin, dan itu biasanya diisi laki-laki,” ujar Ery saat dihubungi via pesan WhatsApp, Kamis (18/9/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa perusahaan tetap membuka peluang bagi semua pelamar, selama mereka siap kerja dan bersedia mengikuti ritme produksi.
Pemerintah Daerah: Pelatihan Jadi Kunci
Kepala Dinperinaker Brebes, Warsito Eko Putro, menyampaikan bahwa tantangan utama bukan pada jenis kelamin, melainkan pada kesiapan keterampilan dan perilaku kerja.
“Banyak pelamar laki-laki belum punya skill dasar seperti menjahit atau merakit sepatu. Sementara syarat masuk pabrik minimal SMA atau SMK,” kata Eko.
Sebagai bentuk solusi, Pemkab telah meluncurkan program Brebes Siap Kerja yang menyasar laki-laki usia 18–35 tahun. Program ini mencakup pelatihan teknis, pembinaan soft skill, sertifikasi BNSP, dan fasilitasi magang industri.
“Kami ingin anak-anak Brebes punya bekal yang cukup. Tidak hanya niat, tapi juga kemampuan dan sikap kerja yang siap,” ujarnya.
Apindo: Laki-Laki Bisa Diterima, Asal Siap
Ketua Apindo Brebes, Edy Suryono, menyambut baik langkah pemerintah dan menegaskan bahwa industri tidak menutup pintu bagi laki-laki. Menurutnya, Apindo secara aktif menerima dan menempatkan tenaga kerja laki-laki di berbagai sektor.
- Penulis: Gusti
- Editor: Nia




























