Fakta-fakta Jejak Meteor di Jawa; Dari Kyai Pamor hingga Bola Api di Langit Cirebon
- calendar_month Sel, 7 Okt 2025


Ibnu dan teman-temannya akhirnya berteriak dan membuat warga berdatangan. Wasroni (40) yang mendengar teriakan anak-anak, langsung membawa batu itu ke rumahnya.
“Batu ini agak lain dengan batu pada umumnya. Warnanya hitam dan berbentuk seperti segitiga,” kata Wasroni yang akrab disapa Wao, Selasa 7 Oktober 2025.
Wao sempat terganggu dengan banyaknya warga yang ingin melihat batu tersebut. Batu yang saat dibenturkan berbunyi nyaring ini, disimpan rapi.
Namun Wao tidak tahu mau diapakan batu tersebut. Menurutnya batu meteor itu sangat spesial, karena belum pernah melihat batu misterius tersebut.
Kisah Meteor Kyai Pamor yang Jadi Pusaka Keraton Surakarta
Peristiwa benda langit jatuh bukan hal baru di Jawa. Sejarah mencatat, pada masa awal berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta, juga pernah ditemukan meteorit.
Meteorit tersebut disakralkan dan diberi nama Kanjeng Kyai Pamor oleh Keraton Kasunanan Surakarta. Benda langit itu ditempatkan di tempat khusus di bagian utama Keraton Kasunanan Surakarta.
Meteor itu jatuh pada tahun 1700-an di kawasan Prambanan. Batu itu pecah menjadi dua dan juga terdapat serpihan-serpihan.
Bongkahan kecil meteor itu pada 13 Februari 1784 diambil atas perintah Raja Pakubuwono III dan dibawa ke keraton. Konon meteorit tersebut besarnya seukuran buah kelapa.
Kemudian pecahan besar pada 12 Februari 1797, atas perintah Pakubuwono IV dibawa ke keraton. Besarnya kira-kira 1 meter kubik. Pada masa Pakubuwono IX, dibangun cungkup khusus untuk Kyai Pamor di Keraton Kasunanan Surakarta.***
- Penulis: Eriko, tim redaksi
- Editor: dwa




























