Gairahkan Ekonomi Kreatif, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Festival Mangga Pemalang Digelar Rutin Tiap Tahun
- calendar_month Sab, 1 Nov 2025


“Ini budaya dan kearifan lokal yang harus dijaga dan dikembangkan,” tutur Luthfi.
Luthfi berharap, Festival Mangga Pemalang dapat diselenggarakan setahun sekali, bukan tiap dua tahun seperti yang sudah berlangsung saat ini. Pemprov Jateng akan mendukung, agar hal itu dapat terwujud.
Selain itu, ia mendorong agar apa yang sudah dilakukan oleh Desa Penggarit dapat direplikasi di daerah lain. Tentunya menyesuaikan dengan potensi wilayah dan kearifan lokal masing-masing.
“Jika seluruh desa atau daerah dapat mengembangkan potensi wilayah, budaya, dan ekonomi, maka kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah naik,” kata orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo mengatakan, tahun ini merupakan penyelenggaraan Festival Mangga ketiga. Kegiatan itu dilatarbelakangi oleh harga jual mangga yang murah saat musim panen. Adanya festival tersebut dapat meningkatkan transaksi mangga, dari petani mangga di desanya.
“Pada Festival Mangga 2022 lalu, transaksi mencapai Rp1,5 miliar dalam dua hari. Kami berharap pada festival tahun ini bisa jauh lebih tinggi. Mudah-mudahan dapat menjadikan petani mangga lebih sejahtera,” ujarnya.
Potensi Mangga Istana di Desa Penggarit sangat melimpah. Sebagai sentra tanaman mangga, di Desa Penggarit terdapat 11.000 pohon, sementara di Kabupaten Pemalang total ada 116.000 pohon. Setiap pohon menghasilkan 2 kuintal buah mangga.
“Cara petik Mangga Istana ini dengan proses kematangan di atas 80% sehingga terasa manis. Juga ada permintaan pasar untuk petik pada kematangan di bawah 80%, biasanya untuk permintaan di luar Jawa dan Eropa. Nanti juga akan ada produk turunan dari buah mangga sehingga ada diversifikasi pangan,” jelasnya. **
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia




























