Keluh Kesah Warga Muarareja Tegal Bertahan di Tengah Rob, Inisiatif Iuran Menguruk Jalan
- calendar_month Sen, 3 Nov 2025


TEGAL, puskapik.com – Bagi Kusri (62), warga RW 3 Kelurahan Muarareja, Kota Tegal rob bukan lagi bencana musiman, tapi bagian dari keseharian.
Air laut yang dulu datang hanya tiga bulan dalam setahun, kini hampir tiap hari menyapa di depan pintu rumahnya.
“Dulu itu bisa dikira-kira, bulan lima, enam, tujuh pasti rob. Sekarang hampir setiap hari. Kalau mau ke mushola harus pakai sepatu bot,” ucap Kusri lirih.
Rumahnya kini tergenang. Warga pun berinisiatif iuran untuk menguruk jalan agar bisa tetap dilewati.
“Dari dulu tidak ada penanganan tuntas, akhirnya kami bergerak sendiri,” tambah Kusri.
Melihat kondisi itu, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono turun langsung ke lapangan, Senin 3 November 2025, meninjau kawasan terdampak rob bersama sejumlah pejabat.
Dedy Yon memastikan ada dua titik utama penyebab masuknya air laut ke permukiman, yakni Kali Kemiri dan Sungai Kaligangsa.
“Di Kali Kemiri nanti dibuat pintu air dua meter, nilainya sekitar Rp 600 juta. Di Kaligangsa akan diperbaiki pintu air dengan anggaran Rp 800 juta. Kita juga lakukan normalisasi senilai Rp 100 juta,” terang Dedy Yon.
Dedy Yon berjanji mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar menangani kawasan pesisir itu secara menyeluruh.
“Kita harapkan Pemprov bisa membantu, karena masalah rob ini sudah lintas wilayah,” kata Dedy Yon.
Warga juga berharap jalan dari Muarareja hingga Dukuh Kajongan sepanjang 1,9 kilometer dapat segera ditinggikan sekitar 75 sentimeter. Bila itu terwujud, mereka sepakat meninggikan rumah masing-masing secara bertahap.
- Penulis: Muchammad
- Editor: dwa




























