Hadiri Peresmian RS Kardiologi Emirates–Indonesia Bersama Presiden, Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Patut Bangga Memiliki RS Jantung Tercanggih
- calendar_month Rab, 19 Nov 2025


Selaras dengan itu, RS KEI juga mendukung upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menjadikan Solo menjadi tempat rujukan medical tourism. Masyarakat dapat menghemat biaya pengeluaran daripada berobat ke luar negeri.
“Solo akan kita ciptakan (sebagai tujuan medical tourism). Kalau perlu menjadi “Penangnya” Indonesia dan Jawa Tengah. Tentunya dengan pelayanan dan fasilitas kesehatan atau rumah sakit bagus,” jelas Ahmad Luthfi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menambahkan, problem kesehatan masih menjadi masalah krusial di Jawa Tengah dan Indonesia.
Penyakit seperti kanker, jantung, uronefro (saluran kemih dan ginjal), dan stroke termasuk yang terbanyak menyebabkan kematian dan anggaran besar.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Tengah pada triwulan III 2025, tingkat kunjungan penyakit jantung di layanan kesehatan sebanyak 94.612 pasien.
Tren pasiennya cenderung meningkat. Sepanjang 2024, total pasien jantung sebanyak 94.752 orang. Data tersebut bersumber dari survei kesehatan Indonesia (SKI).
“Rumah sakit kardiologi (jantung) ini untuk menjadi pusat di Jawa Tengah. Jadi kalau misalnya ada yang perlu dilakukan penanganan jantung advance, tidak perlu ke RS Harapan Kita,” katanya.
Yunita menjelaskan, selama ini di Jawa Tengah belum ada rumah sakit khusus jantung. Adanya rumah sakit umum yang memiliki pelayanan jantung.
Jumlah rumah sakit di Jawa Tengah tercatat 366 unit dengan 47.200 tempat tidur. Dari jumlah itu, baru terdapat 28 layanan cathlab. Adapun 18 di antaranya tersambung dengan BPJS, sehingga belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia




























