Klarifikasi Perempuan Bisa Hamil di Kolam Renang, Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Geruduk KPAI

Aliansi pemuda dan mahasiswa beraudiensi dengan KPAI di Jakarta, Sabtu (29/2/2020). FOTO/ISTIMEWA

JAKARTA (PUSKAPIK) – Aliansi pemuda dan mahasiswa yang terdiri dari gabungan organisasi, di antaranya PP Perisai, PP Wanita Perisai, LKMI PB HMI, Perempuan Candradimuka, DPP IPTI, PB SEMMI dan PP SEPMI, mendatangi kantor KPAI yg bertempat di Jalan Teuku umar, Jakarta Pusat.

Aliansi pemuda dan mahasiswa tersebut melakukan proses klarifikasi dan bertabayun kepada KPAI akibat statement salah seorang komisionernay, Sitti Hikmawaty yang menyatakan bahwa “perempuan dan laki-laki dapat hamil secara tidak langsung di dalam kolam renang”.

Dalam proses klarifikasi tersebut, Harjono, koordinator Aliansi Mahasiswa dan Pemuda yang juga Sekjen PP Perisai mencoba meminta penjelasan secara langsung kepada Komisioner KPAI terkait kronologis, tupoksi KPAI, langkah KPAI dan capaian kerja KPAI selama ini.

Tampak hadir di dalam ruangan tersebut, Siti Hikmawatty dan komisioner KPAI lainnya, Jasra.

Selain meminta penjelasan terkait viralnya statement tersebut, perwakilan dari mahasiswa dan pemuda juga memberikan masukan serta saran terkait pentingnya penguatan kinerja KPAI kedepan.

“Saya rasa, KPAI saat ini harus tetap konsentrasi pada pekerjaan. Utamanya, karena ada sekitar 83 juta anak yang diurus dalam pengawasan pemenuhan dan penyelenggaraan hak anak,” ungkapnya.

Harjono juga menambahkan bahwasanya KPAI jangan terjebak pada harus kondisi pelemahan psikologis lembaga dan tetap melakukan komunikasi lintas lembaga dalam perspektif Ketahanan Negara.

“Jangan terjebak pada penyudutan atau pelemahan lembaga sehingga psikologis KPAI terganggu dalam pelaksanaan kinerjanya, karena anak-anak Indonesia merupakan Aset bangsa Indonesia kedepan dan hal ini merupakan bagian dalam upaya mewujudkan Ketahanan Negara,” katanya.

Terkait pernyataan KPAI yang viral tersebut Harjono menjelaskan bahwa KPAI sudah meminta maaf kepada publik dan mencabut statement tersebut.

Harjono menjelaskan bahwa masyarakat perlu melihat permasalahan yang terjadi ini secara utuh tidak hanya sepenggal kejadian. Dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyetop tindakan pelemahan lembaga KPAI serta menyerukan agar tetap mendukung KPAI untuk terus melakukan perlindungan terhadap anak, khususnya dalam kasus narkoba, prostitusi, asap rokok, perdagangan dan eksploitasi Anak.

“Mari kita semua stop pelemahan psikologis lembaga KPAI, mari kita bersama-sama tetap mendukung dan memberikan semangat agar KPAI tetap bekerja melindungi anak-anak Indonesia dari bahaya narkoba, prostitusi, asap rokok dan lain sebagainya” ujarnya.

Menurutnya, ada hikmah di balik semua kejadian ini karena meskipun kontroversi, tapi Harjono yakin pasti ada kalangan akademisi yang akan membahas kasus ini lebih komprehensif sesuai dengan keilmuannya.

“Kalau kami dari kalangan mahasiswa dan pemuda yang mempunyai pemikiran kritis pastinya akan selalu mengkaji keniscayaan-keniscayaan yang ada di dunia, meskipun hal tersebut hampir tidak mungkin terjadi namun ini menjadi hal yang menarik bagi kami,” ujarnya.

“Kami juga menemukan jurnal ilmiah yang merupakan kolaborasi dari berbagai disiplin ilmu, bahkan di luar negeri ada ribuan jurnal dengan kualitas scopus, taoi di Indonesia sendiri baru satu jurnal yang ada keterkaitannya dengan hal ini. Oleh karena itu menurut kami ini yang akan menjadi pemicu kalangan akademis dan para ilmuwan untuk meneliti lebih lanjut,” katanya.(KN)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!