TEGAL (PUSKAPIK) – Hati siapa tidak sedih dan kecewa, jika impiannya ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah yang tinggal menghitung hari tiba-tiba gagal. Itulah yang dirasakan Warikhah (66), warga Desa Kademangaran RT 7/RW 1, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.
Saat Puskapik datang ke rumahnya, Sabtu siang (29/02/2020), janda seorang pejuang veteran itu sedang menata koper berisi pakaian dan bekal untuk ke Tanah Suci. Sedianya, Warikhah akan terbang ke Tanah Suci pada 9 Maret 2020. Untuk itu, Warikhah telah mempersiapkan semua keperluan umrah jauh-jauh hari.
Namun, Tuhan berkehendak lain. Di saat hari keberangkatan makin dekat, tiba-tiba Warikhah mendapat kabar dari pihak travel bahwa keberangkatannya dibatalkan, karena Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menutup layanan visa mmrah sejak 27 Februari 2020.
“Perasaane sedih karo kecewa. Wis seneng-seneng pan enggal mangkat malah ora sida (perasaane sedih dan kecewa. Sudah senang mau berangkat malah tidak jadi,” tutur Warikhah dalam bahasa Tegal.
Selain sedih dan kecewa, Warikhah juga waswas uang sebesar Rp 28 juta yang sudah dibayarkan ke travel umrah akan hilang. Menurut anak menantu Warikhah, Tri (35), uang yang digunakan untuk berangkat umrah diperoleh ibu mertuanya dari dana talangan bank yang dipotong uang pensiunan pejuang veteran.
“Saya sudah konfirmasi ke travel, katanya uangnya enggak hilang. Ibu saya nanti tetap berangkat umrah, hanya dijadwal lagi. Nunggu pelayanan visanya dibuka,” kata Tri.
Terpisah, Hadna Rizanggi, Manajer Biro Umrah Mutiara Azra, tempat Warikhah mendaftar umrah, menjamin uang jamaah aman. Hadna juga meyakinkan seluruh jamaah tetap diberangkatkan jika Kerajaan Arab Saudi telah membuka kembali layanan visa.
“Kami akan reschedule untuk keberangkatan para jamaah. Kami jamin uang yang sudah masuk tidak akan hilang. Kami harap para Jemaah tetap tenang,” tandasnya.(WIJ)