Asal-Usul Nama Bumiayu hingga Paguyangan, Jejak Pelarian Raja Mataram di Brebes Selatan
- calendar_month Kam, 27 Nov 2025


Jenazah raja kemudian dimandikan penduduk setempat. Namun warga memandikannya dengan ala kadarnya karena tidak tahu bahwa yang dimandikan adalah seorang raja. Daerah itu kemudian dikenal sebagai Paguyangan, dari kata ngguyang yang berarti ‘memandikan’.
Rombongan melanjutkan perjalanan ke arah utara melewati Kretek dan Ragatunjung. Mereka berhenti di sebuah hutan jati dengan sumber mata air jernih. Karena banyak pohon salam berbuah lebat, wilayah itu dinamai Karangsalam.
Saat menyusuri lembah dengan sungai jernih, Pangeran Adipati Anom menyebut tempat itu Bumi Ayu, ‘bumi yang indah dengan aliran sungai yang jernih’. Sungai tersebut kini dikenal sebagai Kali Erang.
Rombongan kemudian menitipkan pusaka kerajaan kepada seorang kiai di Masjid Istiqomah. Daerah itu kini dikenal sebagai Majapahit dan Jatisawit. Setelah itu, mereka bergerak menuju Tegal Arum dan Cirebon untuk meminta bantuan VOC menghadapi Trunojoyo.
Perjalanan panjang Amangkurat Agung ini tidak hanya memuat kisah pelarian dan konflik, tetapi juga menjadi asal-usul nama wilayah penting di Brebes Selatan yang masih diceritakan orang tua secara turun temurun.
Itulah kisah asal-usul nama Bumiayu hingga Paguyangan yang bersumber dari buku Galuh Purba: Cerita Rakyat Brebes Selatan. **
- Penulis: Bowo
- Editor: Nia




























