Ketika Bencana Turun dari Kebijakan, Bukan dari Langit
- calendar_month Sab, 29 Nov 2025


Audit ekologis nasional berbasis citra satelit dan pemodelan risiko.
Revisi tata ruang berdasarkan risiko ilmiah, bukan transaksi politik.
Penegakan hukum yang menyasar aktor besar, bukan sekadar pekerja lapangan.
Mengakhiri kedekatan kekuasaan dengan oligarki sumber daya yang melemahkan regulasi.
Tanpa langkah-langkah ini, perdebatan di X hanya akan menjadi gema di dunia maya, sementara bencana terus membesar di dunia nyata.
Penutup:
Bencana Adalah Cermin, Bukan Kejutan
Pernyataan Andi Arief dan Saididu menunjukkan dua sisi kenyataan: alam yang rapuh dan kebijakan yang rakus.
Keduanya benar, dan keduanya tak dapat diabaikan. Banjir yang meluas hari ini bukan sekadar hujan deras. Ia adalah cermin atas bagaimana negara mengelola ruang hidupnya.
Selama kebijakan terus menghasilkan kerusakan, bencana hanya menunaikan konsekuensi. Bencana akan berhenti bukan ketika hujan berhenti, tetapi ketika negara berhenti menjadi bagian dari penyebabnya.
(Rudi Yahya, Pengamat Kebijakan Publik)
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia

























