Diskominfo Tampung Usulan Smart City dari Pegiat Komunitas

Dinas Kominfo Kabupaten Pemalang menggelar acara Focus Group Diacussion 6 Pilar smart city Senin (2/3/2029) di Jalan Ahmad Yani-Pemalang. Diskominfo menerima usulan dari pegiat komunitas.FOTO/PUSKAPIK/DEDI MUH

PEMALANG (PUSKAPIK- Dinas Komunikasi dan informasi (Diskominfo) Pemalang terus melakukan gebrakan terkait program smart city yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Untuk menyukseskan program tersebut Diskominfo menerima usulan dari para pegiat komunitas masyarakat Pemalang.

“Melalui program smart city ini diharapkan layanan pemerintah dapat lebih cepat dan berdampak positif untuk masyarakat. Teknologi bukan semata-mata milik orang kota, namun tekologi saat ini juga dapat diakses di pedesaan,” kata Kepala Diskominfo Kabupaten Pemalang, Nugroho, Senin (2/3/2020), dalam sambutan acara Fokus Group Diacussion 6 Pilar Smart City.

Menurut Nugroho, smart city bukan sekadar belanja teknologi, namun yang utama smart city adalah meningkatkan pelayanan masyarakat dengan cara yang inovatif.

Baca Juga

Loading RSS Feed

“Saya berharap agar ada penekanan khusus dalam hal pelayanan pendidikan dan pelatihan, untuk mengembangkan sumber daya manusia di Pemalang,” kata Nugroho.

Program smart city juga bisa memanfaatkan dan mengelola Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya lainnya sehingga warga bisa hidup nyaman, aman dan berkelanjutan. 6 pilar smart city yang harus dicapai adalah smart branding, smart economy, smart environment, smart governance, smart living, dan smart society.

Smart city di Kabupaten Pemalang perlu dukungan dan keterlibatan secara menyeluruh, bukan hanya dilaksanakan oleh pemerintah daerah saja, tetapi juga perlu dukungan dari komunitas, akademisi dan pebisnis serta entitas lainnya.

Usulan dari komunitas tim kotaku, kata Nugroho, adalah penataan alun alun dan masterplan agar kota lebih tertata rapi. Selain itu untuk mem-branding Kabupaten Pemalang agar dikenal masyarakat luas dibutuhkan icon Pemalang dan informasi melalui videotron.

“Perlu icon khusus agar Pemalang lebih dikenal, di tempat strategis perlu dipasang papapan informasi seperti Videotron,” kata Nugroho.

Komunitas lainya dari perantau juga menginginkan produk lokal Pemalang harus diketahui masyarakat luas. Seperti produk yang digemari dan sudah dikenal yaitu makanan Grombyang Pemalang dan kue apem.

“Masyarakat harus difasilitasi untuk belajar membuat makanan khas tidak hanya dimonopoli oleh beberapa orang saja yang mengetahui resep,” kata Hadikusumo, aktivis komunitas warga Pemalang di Jakarta itu.(DED)

Loading

Baca Juga

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!