Pemprov Jawa Tengah Berkolaborasi untuk Mendukung Swasembada Garam
- calendar_month Jum, 5 Des 2025


“Oleh karena itu perlu optimalisasi skala produksi dan peningkatan teknologi, selain hilirisasi industri dan pemberdayaan petambak garam,” ujar Abdul Kholik.
Ia sangat mendukung jika BUMD Jawa Tengah berfokus pada pengembangan industri garam baik di wilayah pantai utara maupun selatan, termasuk di Kabupaten Grobogan yang memiliki keunikan.
Sementara dari Dinas Perikanan dan Kelautan Jateng, Lilik Harnadi, mengungkapkan, secara regulasi Jawa Tengah sudah memiliki payung hukum yang kuat dalam pengembangan industri garam.
Dijelaskan, berdasarkan uji sampel sejak 5 tahun terakhir, kemampuan petambak garam dalam memenuhi standar juga semakin meningkat.
“Jawa Tengah mampu berkontribusi sebesar 31,26 % terhadap produksi nasional,” ujar Lilik.
Direktur Utama BUMD PT SPJT, Untung Juanto, menyampaikan kesiapan PT SPJT sebagai BUMD Jawa Tengah sebagai terjun ke industri garam. Menurutnya, perbandingan antara kebutuhan dan produksi masih sangat besar.
“Dari sekitar kebutuhan garam nasional sebesar 5 juta ton, kemampuan produksi baru berkisar 30 persen,” katanya.
Dijelaskan, saat ini pangsa pasar yang sudah terpetakan PT SPJT sebesar 4.500 ton per bulan. Namun demikian kemampuan produksi PT SPJT melalui pabrik garam di Pati baru sebesar 2.000 ton per bulan.
“Pada 2026, PT SPJT akan membangun pabrik garam di Brebes. Dalam usaha garam, PT SPJT telah memenuhi berbagai persyaratan mulai dari SNI, sertifikat halal, bahkan sudah mampu menghasilkan garam u 100 seperti tepung,” ungkapnya.
Dikatakan, SPJT juga akan terus memperkuat kemitraan dengan koperasi dan petambak garam.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia


















