Rabu, 31 Des 2025
light_mode

Asal Usul Gunung Slamet, Legenda Hingga Kerusakan Alam

  • calendar_month Sel, 9 Des 2025

SLAWI, puskapik.com – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memerintahkan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) guna menangani persoalan pertambangan. Instruksi ini menyusul ramainya kasus penambangan pasir dan batu di lereng Gunung Slamet yang berpotensi merusak lingkungan sekitar.

Namun sebelum membahas kerusakan alam di lereng Gunung Slamet, berikut legenda asal-usul nama Gunung Slamet yang beredar di masyarakat.

Asal Usul Nama Gunung Slamet

Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah yang berbatasan dengan lima kabupaten, yakni Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Brebes. Gunung dengan ketinggian 3.432 mdpl ini memiliki banyak cerita legenda, termasuk asal usul nama Gunung Slamet yang disebut sebagai atapnya Pulau Jawa.

Dirangkum dari berbagai sumber, nama Gunung Slamet erat kaitannya dengan seorang tokoh penyebar agama Islam dari negeri Rum–Turki, yaitu Syeh Maulana Maghribi.

Cerita bermula ketika Syeh Maulana sedang melaksanakan salat Subuh. Saat itu, ia melihat cahaya misterius menjulang tinggi di angkasa. Cahaya tersebut memikat perhatiannya dan membangkitkan rasa ingin tahu. Dengan tekad kuat, Syeh Maulana memutuskan menyelidiki sumber cahaya itu, ditemani pengikut setianya, Haji Datuk, serta ratusan pengawal kerajaan.

Mereka berlayar menuju arah cahaya misterius tersebut. Namun, perjalanan tidak berjalan mulus. Ketika kapal tiba di Pantai Gresik, Jawa Timur, cahaya itu muncul kembali di sebelah barat. Tanpa ragu, mereka mengikuti cahaya hingga sampai di Pantai Pemalang, Jawa Tengah.

Di Pantai Pemalang, Syeh Maulana merasa perjalanan para pengikutnya telah sampai pada akhir. Ia memerintahkan mereka pulang ke Turki, sementara ia melanjutkan perjalanan bersama Haji Datuk menuju selatan.

Selama perjalanan, keduanya juga menyebarkan agama Islam, menjadikan perjalanan itu sebagai misi spiritual.

Namun, ketika melewati daerah Banjar, Syeh Maulana mendadak terserang penyakit gatal yang sulit disembuhkan. Suatu malam, setelah salat tahajud, ia mendapat ilham untuk pergi ke Gunung Gora. Tiba di lereng gunung itu, Syeh Maulana meminta Haji Datuk menunggu di tempat yang mengeluarkan kepulan asap.

Di tempat itu, Haji Datuk menemukan tujuh mata air panas. Syeh Maulana memutuskan tinggal dan berobat dengan mandi rutin di pancuran tersebut. Air panas yang diyakini memiliki keajaiban itu menyembuhkan penyakit yang dideritanya.

Karena kesembuhan serta keselamatan yang diperolehnya di lereng Gunung Gora, tempat tersebut dinamai “Pancuran Pitu”. Adapun nama Gunung Gora diganti menjadi Gunung Slamet, karena atas izin Allah, kawasan itu memberi kesehatan dan keselamatan bagi Syeh Maulana. Sejak itu, Gunung Gora dikenal sebagai Gunung Slamet.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: Guntur
  • Editor: Nia

Rekomendasi Untuk Anda

  • Di Kabupaten Pekalongan, Kini Hanya Ada 1 Pasien Positif Covid-19

    Di Kabupaten Pekalongan, Kini Hanya Ada 1 Pasien Positif Covid-19

    • calendar_month Kam, 21 Mei 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Berdasarkan catatan Pemkab Pekalongan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, saat ini pihaknya hanya menangani satu pasien positif Covid- 9 yang kini statusnya masih dirawat di rumah sakit. “Alhamdulillah jumlah penderitanya menunjukkan tren menurun. Kami hanya merawat 1 (satu) pasien saja yang positif Covid-19 yakni dari warga Kecamatan Tirto yang sebelumnya berstatus Pasien […]

    Bagikan Ke Teman
  • Duh! Puluhan Calon Jemaah Umroh Tegal Batal ke Tanah Suci

    Duh! Puluhan Calon Jemaah Umroh Tegal Batal ke Tanah Suci

    • calendar_month Jum, 28 Feb 2020
    • 0Komentar

    TEGAL (PUSKAPIK)–Kebijakan Kerajaan Saudi Arabia yang menangguhkan izin visa wisata maupun umrah dari beberapa negara, termasuk Indonesia berimbas pada para calon jamaah umrah di Tegal. Puluhan calon jemaah umrah Mutiara Azra Kota Tegal terpaksa batal terbang ke Jeddah, Arab Saudi, akibat kebijakan Kerajaan Saudi Arabia itu. Sebanyak 20 calon jemaah umrah biro perjalanan umrah Mutiara […]

    Bagikan Ke Teman
  • Tinjau Lokasi TMMD, Bupati Pemalang Tandatangani Prasasti

    Tinjau Lokasi TMMD, Bupati Pemalang Tandatangani Prasasti

    • calendar_month Rab, 8 Agu 2018
    • 0Komentar

    RANDUDONGKAL (PuskAPIK) – Bupati Pemalang hadiri upacara penutupan Operasi TMMD Sengkuyung tahap II TA.2018 Kodim 0711/Pemalang, Rabu (08/08). Mengambil tempat di lapangan desa Mangli kecamatan Randudongkal kabupaten Pemalang selain dihadiri bupati, upacara yang dipimpin Dandim 0711/Pemalang Letkol Inf Edy Supriyadi S.S.M.M.MTr (Han) sebagai Inspektur Upacara juga dihadiri beberapa pejabat diantaranya Kajari Pemalang Ferizal SH.MH, Kapolres […]

    Bagikan Ke Teman
  • Peran Strategis dalam Penurunan Stunting, Inggit Tekanankan Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan. 

    Peran Strategis dalam Penurunan Stunting, Inggit Tekanankan Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan. 

    • calendar_month Ming, 16 Mar 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Dalam upaya mendukung penurunan angka stunting di Kota Pekalongan, Rumah Sakit HA Zaky Djunaid menggelar acara Gathering Mitra Kerja bertema “Seminar Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan”. Acara yang berlangsung di Hotel Howard Johnson ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat serta tenaga kesehatan dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Batang. Bunda PAUD Kota […]

    Bagikan Ke Teman
  • Tolak Rencana Impor Beras di Tengah Harga Gabah Anjlok, Anggota DPRD Pemalang: Eneg Saya

    Tolak Rencana Impor Beras di Tengah Harga Gabah Anjlok, Anggota DPRD Pemalang: Eneg Saya

    • calendar_month Jum, 19 Mar 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Rencana pemerintah pusat impor beras di tengah anjloknya harga gabah membuat geram salah satu anggota DPRD Pemalang, M Syafi’i. “Terus terang saya jengkel, eneg dengan hal yang semacam ini. Di saat petani mau tanam pupuknya susah dan mahal begitu menjelang panen ada wacana impor masuk. Sehingga untuk negara menolong petani itu belum […]

    Bagikan Ke Teman
  • Daftar Korban Pohon Ambruk di Pemalang Timpa Jemaah Salat Ied

    Daftar Korban Pohon Ambruk di Pemalang Timpa Jemaah Salat Ied

    • calendar_month Sen, 31 Mar 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Belasan jemaah Salat Idul Fitri Masjid Agung Nurul Kalam Pemalang jadi korban pohon ambruk di Alun-alun Kabupaten Pemalang, Senin (31/3/2025). Terkini, 2 orang meninggal dunia sementara 17 lainnya masih dirawat. Para korban dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Harapan Sehat Kelurahan Pelutan dan Rumah Sakit Prima Medika Kelurahan Mulyoharjo Kabupaten […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less