5.387 Kasus TB di Kabupaten Tegal Ditemukan, 94 Persen Tertangani
- calendar_month Rab, 10 Des 2025


Namun demikian, lanjut dia, kesenjangan 22 persen dalam penemuan kasus menjadi fokus ke depan. Di sinilah pentingnya kolaborasi lintas profesi dan pemberdayaan masyarakat yang kita usung melalui program “Kabupaten Tegal Bersatu” Pemberdayaan Masyarakat Tangani Tuberkulosis.
Program Kabupaten Tegal Bersatu adalah strategi akselerasi berbasis pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan bottom-up. Masyarakat secara mandiri menyadari pentingnya penanggulangan TB. Program ini bertumpu pada tiga pilar, yakni pembentukan Desa Siaga TB, skrining mandiri berbasis keluarga melalui platform digital, dan kolaborasi pentahelix.
“Melibatkan pemerintah, akademisi, sektor swasta, masyarakat sipil, dan media massa,” tegas Joko Kurnianto.
Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, dr Ruzaeni menjelaskan, tema seminar kita Kolaborasi Lintas Profesi Menuju Eliminasi TB menekankan urgensi sinergi antara dokter, perawat, apoteker, ahli gizi, petugas laboratorium, pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, dan seluruh elemen masyarakat.
Kolaborasi interprofesional diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan, memastikan penemuan kasus secara dini, diagnosis yang akurat, dan manajemen pengobatan yang tuntas, sesuai dengan semangat TOSS TBC, yakni Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh.
“Melalui seminar ini, kita memiliki kesempatan emas untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya peran masing-masing profesi dalam penanggulangan TBC,” ujar Ruzaeni.
Ditambahkan, seminar nasional ini juga bisa menganalisis hambatan-hambatan dalam kolaborasi yang ada saat ini, dan merumuskan solusi dan strategi bersama untuk mempercepat eliminasi TBC di wilayah Kabupaten Tegal. **
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia
















