TEGAL (PUSKAPIK)-Proses pembongkaran sejumlah kios dan bangunan yang berdiri di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), tepatnya di Jalan Kolonel Sudiarto, Kelurahan Panggung Kota Tegal, kembali dilanjutkan, Selasa pagi (03/03/2020). Sama seperti pembongkaran pada Senin kemarin (02/03/2020), pembongkaran kali ini juga mendapatkan protes dan perlawanan dari para pedagang yang mempertahankan kiosnya. Bahkan ada pedagang yang nekat panjat tower.
Saking kesalnya, seorang pedagang nekat panjat tower di dekat Stasiun Tegal setinggi 50 meter. Pedagang yang belakangan diketahui bernama Yuli itu, bertindak nekat karena tidak terima kiosnya dibongkar semena-mena.
Ibu empat anak itu meminta Pemkot Tegal dan PT KAI menghentikan proses pembongkaran dengan melakukan dialog. Yuli mengancam akan melompat dari atas tower jika pembongkaran tetap dilakukan.
“Saya sudah berusaha mengejar ibu, tapi ibu tetap memanjat karena protes kiosnya dibongkar. Seharusnya pemerintah tidak bertindak sewenang-wenang begini terhadap rakyat. Masa membongkar nggak ada sosialisasi dan pemberitahuan,” terang Muhammad, salah satu anak Yuli.
Selain diwarnai protes dan cekcok, proses pembongkaran sejumlah bangunan di sebelah utara Stasiun Tegal itu juga ditangisi sejumlah warga. Sambil mengemasi barang-barang rumah tangganya. Warga yang didominasi ibu-ibu meminta Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menemui mereka.
“Tolong Pak Wali Kota, bagaimana dengan nasib kami selanjutnya,†isak seorang ibu dan anak perempuannya.
Hingga kini, proses pembongkaran bangunan dan kios permanen di Jalan Kolonel Sudiarto masih berlangsung. Pembongkaran itu dikawal ketat sejumlah polisi dan personel Satpol PP.(WIJ)