Luhut Puji Kolaborasi Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Luar Biasa dan Punya Potensi Besar
- calendar_month 2 jam yang lalu


Menanggapi hal itu, Ahmad Luthfi mengatakan, memang collaborative government itu perlu. Jadi provinsi dan kabupaten/kota tidak bisa berdiri sendiri, harus bersama-sama. Di antaranya jika itu menyangkut sumber daya manusia dan pengembangan wilayah adalah universitas.
“Ia punya kajian-kajian, punya sumber daya manusia. Contoh misalkan, untuk mengembangkan desalinasi, serapan air tanah di tempat kita itu kan tinggi sekali. Maka kita ke depankan Undip bikin terobosan air payau, air laut, itu bisa kita ubah menjadi air tawar,” jelasnya.
Keterlibatan akademisi dari seluruh perguruan tinggi penting untuk membangun wilayah di seluruh sektor. Sejauh ini sudah ada 88 rektor perguruan tinggi yang menjalin kerja sama dengan Pemprov Jateng dalam berbagai bidang. Kerja sama itu akan terus ditingkatkan agar seluruh potensi digunakan secara maksimal.
“Ke depan, anak-anak kita, mahasiswa harus siap kerja. Artinya mengoneksikan perguruan tinggi agar bisa ditampung di investasi yang kita jaminkan. Inilah yang menjembatani antara kampus dengan Pemprov kepada investasi di tempat kita. Tanpa ada hubungan kausalitas, nanti akan terputus komunikasinya. Sehingga sumber daya manusia kita tidak tersalurkan,” katanya.
Ahmad Luthfi menegaskan, gotong royong, kebersamaan, kolaborasi, dan kerja sama tim, menjadi nafas yang dimiliki Jawa Tengah. Hal itu diimplementasikan dalam setiap sektor. Misalnya dalam investasi dan menumbuhkembangkan ekonomi di Jawa Tengah.
Tercatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan III-2025 sebesar 5,37% yang ditopang oleh investasi sebesar 85% dan pendapatan asli daerah (PAD) sebanyak 15%. Realisasi investasi Jawa Tengah periode Januari-September 2025 sebanyak Rp66,13 triliun dan masih mungkin bertambah sampai akhir tahun ini. Sementara serapan tenaga kerja mencapai 326 ribu orang.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia

















