Lontong Cap Go Meh Legendaris Tersaji Harian di Tegal
- calendar_month 4 jam yang lalu


TEGAL, puskapik.com – Ingin mencicipi lontong cap go meh tanpa harus menunggu perayaan Imlek?
Di Kota Tegal, sajian khas tersebut bisa dinikmati setiap hari di sebuah warung sederhana di kawasan pecinan.
Warung milik Ratmi (50), yang berlokasi di Jalan Veteran, Gang Paweden, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, telah beroperasi selama sembilan tahun.
Meski tampil sederhana, warung ini dikenal setia menjaga cita rasa masakan khas Tionghoa yang autentik.
Beragam menu ditawarkan, mulai dari nasi bogana, nasi campur, nasi bakmoy, nasi langgi hingga menu andalan yang paling diburu pelanggan, lontong cap go meh.
Ratmi menjelaskan, lontong cap go meh merupakan hidangan tradisional yang biasanya disajikan oleh warga keturunan Tionghoa seminggu setelah perayaan Imlek. Tradisi ini memiliki makna tersendiri.
“Kalau dalam tradisi muslim ada syawalan, nah cap go meh ini juga digelar seminggu setelah Imlek. Saat itulah lontong cap go meh biasanya dibuat,” ujar Ratmi.
Menurut kepercayaan para leluhur, lontong cap go meh menjadi simbol harapan akan keberkahan dan kelimpahan rezeki.
Tak heran, hidangan ini diracik dari beragam lauk yang kaya rasa dan makna.
Dalam satu porsi lontong cap go meh, pembeli akan menemukan potongan lontong yang dipadukan dengan sambal goreng rempela ati, kering tempe, oseng kacang panjang, abon, pencok, ayam, telur, sayur lodeh, lalu disiram kuah santan kuning yang gurih.
Dengan harga Rp 15 ribu per porsi, menu ini dinilai pas untuk sarapan karena porsinya tidak berlebihan namun tetap mengenyangkan.
- Penulis: Muchammad
- Editor: Nia

















