Angging and The Cwell Tetap Rock n Roll
- calendar_month Rab, 4 Mar 2020
FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA
TANTANGAN berat bagi band bentukan baru adalah berproduksi karya original. Banyak grup band yang kini telah menjadi fosil. Tinggal nama, nol karya. Kekuatan band juga bisa diukur dari kesetiaanya pada satu aliran atau genre musik.
Daya tahan band, apalagi grup band lokal, adalah berkarya. karena dari gubahan lagu, bendera band akan terus berkibar di ingatan publik musik. Tanpa karya dan kehadiran band di publik musik, maka secara alamiah grup itu akan turun panggung, gantung gitar dan tenggelam dari ingatan publiknya.
Di tengah membanjirnya lagu dangdut, pop easy listening, lagu-lagu ‘ambyaran’, setia kepada genre rock n roll adalah keputusan berani. Bahkan nekat. Tetapi keputusan untuk tetap di jalur rock n roll pasti juga bisa berbuah manis. Karena pasti akan mendapatkan pasar dan publik tersendiri. Karena penggemar rock n roll selalu dahaga dan rindu dentuman dan lengkingan melodi gitar dan vokal khas rock n roll.
Itulah agaknya yang mendorong Angging and The Cwell, tetap berkarya. Apalagi grup band asal Pemalang ini tergolong anyar. Grup ini dibentuk Tahun 2018 lalu. Angging and The Cwell atau sering disebut Antc Band ini, telah meluncurkan EP album berisi 8 lagu yg bergenre rock n roll.
“Ada tiga lagu andalan “Kita Semua Sama, Ber-istri, dan Otak Materialistis,” kata Angging, vocal dan gitaris band ini. Karena rock n roll, pasti beat-nya menghentak dan menggigit. Power khas lagu rock seperti sudah pakem, harus tinggi dan keras.
“Yang belum membeli CD albumnya, sekarang bisa dinikmati di digital music seperti spotify, itunes dan lainnya. Lirik yang nakal dan apa adanya dengan genre rock n roll menjadi ciri khas kami,” ujar Angging, motor grup itu.
- Penulis: puskapik
