Legenda Kelurahan Mulyoharjo Pemalang, Peristiwa Pemberontakan Brandal Mas Cilik
- calendar_month 4 jam yang lalu


PEMALANG, puskapik.com – Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang merupakan wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Pemalang. Nama Kelurahan Mulyoharjo tak lepas dari peristiwa pemberontakan Brandal Mas Cilik sekitar tahun 1900-an.
Dilansir dari website resmi Kelurahan Mulyoharjo, wilayah ini berbatasan dengan Kelurahan Pelutan di sebelah utara, Kelurahan Wanarejan di sebelah timur, Kelurahan Bojongbata di sebelah selatan, serta Kelurahan Kebondalem di sebelah barat.
Kelurahan Mulyoharjo sebelumnya bernama Kademangan Wetan. Pada tahun 1900-an, Kademangan Wetan dipimpin oleh Lurah Dongkol. Saat itu, wilayah ini dikenal sebagai desa yang aman dan tentram. Namun, ketenteraman tersebut tercium oleh kelompok pemberontak Brandal Mas Cilik yang pada masa itu dikenal kerap membuat kegaduhan di sejumlah wilayah Pantura.
Brandal Mas Cilik berusaha merebut daerah kekuasaan dengan cara melakukan penyerangan. Dalam peristiwa tersebut, ia harus berhadapan dengan Demang Payaman, tokoh Mulyoharjo yang dikenal gagah dan berani. Dalam pertarungan itu, Brandal Mas Cilik berhasil dikalahkan oleh Demang Payaman hingga tewas.
Daerah tempat tewasnya Brandal Mas Cilik kemudian dikenal dengan nama Dusun Payaman, sebagai simbol perlawanan sengit Demang Payaman dalam mempertahankan kesatuan wilayah Kademangan Wetan. Dusun Payaman kini terletak di Jalan Sindoro, wilayah RW 22 Kelurahan Mulyoharjo.
Setelah kembali menjadi daerah yang aman dan tentram, Ki Lurah Dongkol mengganti nama Kademangan Wetan menjadi Mulyoharjo. Nama ini berasal dari kata Mulyo dan Harjo, dengan harapan wilayah tersebut selalu mulya serta tentram raharjo. Cita-cita tersebut diwujudkan Ki Dongkol sepanjang masa kepemimpinannya.
Ki Dongkol kemudian wafat dan dimakamkan di dusun yang dahulu dikenal dengan nama Pegatungan, tepatnya di Jalan Pemuda. Makam Ki Dongkol berada di dalam area gedung NU dan hingga kini masih dapat dikunjungi sebagai bukti peninggalan sejarah.
Sepeninggal Ki Dongkol, kepemimpinan Kelurahan Mulyoharjo dilanjutkan oleh Lurah Bongkot (1915–1953), Lurah Bakri (1953–1967), Lurah Samhudi (1967–1975), Lurah Sa’ani (1975–1995), Lurah Nu’man (1995–2003), Lurah Lestari (2003–2006), Lurah Suyitno, SE (2006–2011), Lurah Karmali, A.Md, hingga Lurah Achmad Fandi Subechi sampai sekarang.
Saat ini, Kelurahan Mulyoharjo terbagi menjadi 24 RW dan 104 RT dengan jumlah penduduk sekitar 23.000 jiwa serta luas wilayah kurang lebih 389,36 hektare.
Demikian legenda Kelurahan Mulyoharjo yang berkaitan erat dengan peristiwa Brandal Mas Cilik. **
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia
















