BANYUMAS (PUSKAPIK) – Ny Erna Sulistyawati Achmad Husein dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Banyumas Tahun 2020-2023. Pengukuhan dilakukan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein di halaman Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas, Rabu (04/03/2020).
Pengukuhan dilakukan bersamaan dengan pembukaan Lomba Bercerita dan Penulisan Artikel Populer. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan minat baca di Kabupaten Banyumas.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Banyumas Joko Wikanto mengatakan, berdasarkan kajian yang dilakukan Perpusnas pada 2019 diketahui bahwa tingkat kegemaran membaca tingkat nasional sebesar 53,84%, tingkat provinsi Jawa Tengah 62,08%, dan tingkat Kabupaten Banyumas sebesar 63%.
Baca Juga
Joko berharap keberadaan Bunda Literasi diharapkan menjadi motivator untuk seluruh stakeholder untuk terus menebarkan virus gemar membaca yang selanjutnya diturunkan kepada kecamatan dan desa-desa di Kabupaten Banyumas.
“Ibu Erna Husein sosok yang tepat, kerena beliau juga sebagai Ketua Tim Penggerak PKK yang mempunyai jaringan sampai tingkat dasa wisma, sehingga program kerja untuk meningkatkan minat baca selaras dengan program PKK,” kata Joko Wikanto.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein meminta Dinas Arpusda berinovasi untuk mendongkrak minat baca masyarakat. Arpusda harus memberi kemudahan seperti pembuatan kartu perpustakaan bisa melalui aplikasi dan peminjaman buku secara online.
“Mudah-mudahan dengan pengukuhan Bunda Literasi dan inovasi yang terus dilakukan Dinas Arpusda dapat meningkatkan kegiatan literasi masyarakat Banyumas,” ujar Husein.
Bupati juga terus mendorong keberadaan perpustakaan desa melalui kebijakan, program, dan kegiatan dalam upaya meningkatkan minat, kegemaran, budaya baca, dan pengembangan perpustakaan di Kabupaten Banyumas.
Ny Erna Husein mengatakan, menjadi Bunda Literasi merupakan kehormatan sekaligus tantangan bagi dirinya, terutama dalam pengembangan budaya baca dan pembudayaan perpustakaan di Kabupaten Banyumas. Untuk bisa menjalankan tugas tersebut dirinya membutuhkan dukungan, kerja sama, dan sinergitas dari segenap pemangku kepentingan serta seluruh warga masyarakat Kabupaten Banyumas.
Diakuinya, hingga saat ini masih ada hambayan dan kendal dalam menumbuhkembangkan minat, gemar, dan budaya baca. Paling utama adalah terkait ketersediaan bahan bacaan.
“Kegemaran membaca bukan bawaan sejak lahir, melainkan harus dipupuk dan bina setelah anak dilahirkan. Untuk itulah keluarga sebagai salah satu unit terkecil yang ada di masyarakat dapat menjadi kunci untuk membangun kemampuan literasi. Peran ibu sebagai perpustakaan pertama bagi anak-anak sangat strategis dalam mendorong pengembangan kegemaran membaca terhadap anak,” katanya.
Erna betekad melalui sosialisasi di PKK, nantinya di setiap keluarga disediakan wadah sumber informasi yaitu perpustakaan keluarga meski dalam jumlah terbatas.(AR)
Baca Juga