Legenda Widuri Pemalang, Kisah Nyai Tanjang Mendapatkan Keris
- calendar_month 3 jam yang lalu


Melihat Pangeran Purbaya yang mengalami luka parah, Nyai Tanjang sempat ketakutan. Namun, Pangeran Purbaya meyakinkan bahwa dirinya merupakan punggawa kerajaan Mataram yang sedang dikejar kawanan pemberontak.
Nyai Tanjang yang iba, akhirnya menyembunyikan Pangeran Purbaya. Saat Salingsingan tengah mencari keberadaan Pangeran Purbaya, dan bertemu Nyai Tanjang, berkilah tidak mengetahui keberadaan Pangeran Purbaya.
Pangeran Purbaya lolos dari kejaran Salingsingan, dan dirawat hingga sembuh.
Pangeran Purbaya di pesisir Pantai Pemalang menyusun kekuatan dengan melatih para pemuda setempat berperang. Setelah beberapa saat, Pangeran Purbaya memiliki banyak pasukan dengan jumlah besar. Bahkan, pasukan yang sebelumnya tidak mau berperang, bergabung dengan pasukan Pangeran Purbaya.
Pasukan Pangeran Purbaya berangkat untuk menumpas pemberontak Salingsingan. Dengan jumlah pasukan besar, Pangeran Purbaya berhasil menumpas pemberontak tersebut. Lantaran berhasil, Pangeran Purbaya menemui Nyai Tanjang untuk berterimakasih.
Nyai Tanjang diberikan kenang-kenangan berupa Keris Simongklang. Pangeran Purbaya juga menyampaikan jika sudah tidak kuat memegang Keris Simongklang, maka diserahkan kepada Bupati Pemalang.
Pangeran Purbaya juga berpesan agar tidak memberitahukan asal usul pusaka Keris Simongklang. Pangeran Purbaya juga menyampaikan pada pasukannya, jika bukan karena Nyai Tanjang yang memiliki “Iduh Eri” atau dalam bahasa Indonesia Ludah Duri.
Artinya, Iduh adalah ucapan, dan Eri artinya penghalang yang bermakna jika perkataan Nyai Tanjang yang menghalangi Pangeran Purbaya agar tidak diketahui Salingsingan, maka sudah dibunuh.
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia















