Legenda Widuri Pemalang, Kisah Nyai Tanjang Mendapatkan Keris
- calendar_month 3 jam yang lalu


Perkataan “Iduh Eri” berkembang menjadi Widuri. Nyai Tanjang yang telah menyelamatkan Pangeran Purbaya mendapatkan julukan Nyai Widuri.
Usai Pangeran Purbaya pergi ke timur, Nyai Tanjang pulang kerumahnya. Suaminya, curiga karena Nyai Tanjang atau Nyai Widuri pulang membawa keris. Karena janjinya terhadap Pangeran Purbaya untuk tidak memberi tahu asal usul keris itu, terjadilah pertengkaran suami dan istri. Nyai Widuri dituduh selingkuh dengan Pangeran Purbaya.
Suami istri itu berebut keris, Kakek Tanjang, suami Nyai Widuri yang umurnya jauh lebih tua, mendapatkan selongsong keris dan Nyai Widuri mendapatkan keris Simongklang. Selongsong keris itu jatuh ke tanah yang mengakibatkan keluarnya mata air.
Kakek Tanjang yang mengira karena dekat dengan laut, air itu rasanya asin. Kakek Tanjang yang masih emosi meminta Nyai Widuri untuk meminum air tersebut dengan tujuan agar Nyao Widuri meninggal.
Namun, Nyai Widuri berbalik membuat pernyataan. Nyai Widuri memberikan pernyataan jika air yang diminumnya tawar, maka Nyai Widuri tidak bersalah.
Setelah Nyai Widuri meminum mata air tersebut, ternyata airnya tawar. Akhirnya, Kakek Tanjang juga ikut minum air tersebut. Saat mengetahui airnya tawar, Kakek Tanjang meminta maaf. Hingga kini, mata air yang berada di Desa Widuri masih dimanfaatkan masyarakat sekitar.
Kakek Tanjang menyusul Pangeran Purbaya untuk meminta maaf karena sudah menuduh selingkuh dengan istrinya. Namun demikian, hingga kini Kakek Tanjang tidak pernah kembali ke Nyai Widuri.
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia















