Hore…! Akhirnya Nelayan Tegal Melaut ke Natuna

Deputi IV Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenkopolhukam RI, Mayjend TNI Rudiyanto, bersama Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono, berfoto bersama sejumlah perwakilan instansi terakait, usai pelepasan 30 kapal nelayan cantrang ke Perairan Natuna, Rabu siang (04/03/2020).FOTO/PUSKAPIK/WIJ

TEGAL (PUSKAPIK)-Harapan para nelayan cantrang di Kota Tegal untuk bisa berlayar di Perairan Natuna, akhirnya terlaksana. Sedikitnya 30 kapal nelayan cantrang diberangkatkan menuju Perairan Natuna Utara, oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI dan Pemerintah Kota Tegal, Rabu siang (04/03/2020).

Pelepasan kapal dilakukan secara simbolis oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Pulhukam, Mayjen TNI Rudianto bersama Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono dan Dirpolair Polda Jateng, Kombes Pol Risnanto serta sejumlah instansi terkait.

30 kapal yang diberangkatkan membawa sekitar 25-30 anak buah kapal (ABK) dengan tujuan koordinat yang telah ditentukan. Mereka akan mendapat pengawalan keamanan selama memanfaatkan kekayaan Perairan Natuna.

Mayjen TNI Rudianto mengatakan, Perairan Natuna menjadi salah satu zona ekonomi eksklusif yang dimiliki Indonesia. Keberadaanya, diklaim oleh negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam, yang hingga kini masih dalam tahap penyelesaian.

“Cina, kita tidak memiliki klaim dan tidak ada masalah. Terlebih, Cina tidak punya hak atas wilayah Natuna sesuai dengan perjanjian internasional. Hanya saja mereka mengklaim, nenek moyangnya pernah memancing di sana,” katanya.

Mayjen TNI Rudianto menambahkan, pemberangkatan kapal dari Tegal ke Natuna ini merupakan pilot project. Setelah dari Tegal akan diikuti daerah lain jika hasilnya baik.

“Ini merupakan yang pertama, sebagai pilot project. Jika hasilnya baik untuk nelayan dan negara, maka tidak menutup kemungkinan akan diterapkan untuk di daerah lain,” tandasnya.

Sementara itu, Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyebut, ada sekira 900 nelayan yang ikut berangkat ke Natuna. Dedy meminta para nelayan untuk senantiasa berdoa serta mempersiapkan kebutuhan yang akan digunakan selama melaut. Karena jarak dan waktu melaut berbeda dengan biasanya. Di mana para nelayan cantrang itu akan menghabiskan waktu sekitar dua bulan di Perairan Natuna Utara.

“Pastikan persediaan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan obat-obatan harus dipersiapkan. Jangan lupa, jaga nama baik Tegal, bantu dan bersinergi dengan nelayan lokal di sana,” katanya.(WIJ)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!