Hari Ibu Jadi Momentum Penguatan Peran Perempuan
- calendar_month 3 jam yang lalu


Hal tersebut selaras dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 yang menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu, untuk memperingati Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada 22–25 Desember 1928.
Kongres yang diikuti oleh 30 organisasi perempuan itu melahirkan berbagai gagasan progresif yang hingga kini relevan dalam mendorong kesetaraan dan keadilan sosial.
Selain itu, Kongres Perempuan juga merumuskan langkah-langkah perlindungan sosial, seperti pencegahan perkawinan anak, perluasan akses pendidikan bagi perempuan, dukungan ekonomi bagi janda dan perempuan kepala keluarga, serta perlindungan hak-hak perempuan dalam perkawinan dan perceraian.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang mewakili Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menuturkan, bahwa peran perempuan, khususnya ibu, sangat besar dalam membentuk kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat. Seorang ibu, juga banyak yang berkontribusi dalam menopang perekonomian keluarga.
“Berdasarkan data pelaku UMKM di Indonesia, 64 persen adalah perempuan. Sehingga, jika tema Hari Ibu adalah perempuan peduli, saya yakin, perempuan sudah peduli, dari dulu sangat peduli. Sehingga momentum kali ini menjadi pengingat bagi kita untuk menghargai jasa para ibu,” ungkap Sumarno.
Menurut Sumarno, kontribusi tersebut menunjukkan bahwa kepedulian perempuan telah lama terwujud dalam berbagai aspek kehidupan.
Momentum Hari Ibu menjadi pengingat kolektif untuk terus menghargai dan memperkuat peran perempuan sebagai pilar pembangunan yang inklusif. **
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia
















