Catatan Dari Pojok Digital 2025
- calendar_month 1 jam yang lalu


Penulis : Iqbaal Harits Maulana, Pandu Literasi Digital
puskapik.com – Tahun 2025 akan dikenang bukan sebagai tahun di mana teknologi baru ditemukan, melainkan sebagai tahun ketika batas antara layar dan kenyataan benar-benar luruh.
Kita telah sampai pada satu titik di mana ruang digital bukan lagi sekadar alat yang kita genggam, melainkan lingkungan tempat kita menetap.
Kita tidak lagi “masuk” ke internet, kini seolah kita hidup di dalamnya. Sejak mata terbuka hingga kembali terpejam, rutinitas kita mengalir dalam urutan notifikasi, algoritma, dan interaksi tanpa rupa yang kini terasa sedemikian wajar, seolah-olah dunia fisik hanyalah separuh dari panggung kehidupan kita.
Di dalam ruang hidup kedua ini, Kecerdasan Buatan (AI) telah menanggalkan label “teknologi masa depan” dan menjelma menjadi rekan kerja yang sunyi namun menyeruak di segala sendi kehidupan.
Ia hadir dalam draf pesan yang kita kirim, laporan yang kita susun, hingga solusi instan untuk tugas-tugas rumit. Kehadirannya seakan menyublim sehingga banyak dari kita lupa bahwa di balik jawaban-jawaban cerdas itu ada mesin yang terus belajar dari miliaran jejak data manusia.
Efisiensi memang meningkat pesat, namun di saat yang sama, kita mulai dihadapkan pada krisis otentisitas.
Kita sering kali tidak lagi benar-benar tahu apakah apa yang kita konsumsi dan hasilkan adalah buah pemikiran manusia atau sekadar hasil kalkulasi probabilitas mesin.
Laju efisiensi ini kemudian bermuara pada rimba konten yang kian sesak. Tahun 2025 memperlihatkan bagaimana perhatian manusia menjadi komoditas paling berharga sekaligus paling rentan.
- Penulis: Redaksi
- Editor: dwa



















