Pemprov Jateng Perketat Pengawasan BBM dan LPG Bersubsidi
- calendar_month 1 jam yang lalu


SEMARANG, puskapik.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meningkatkan pengawasan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Upaya ini dilakukan guna memastikan ketersediaan pasokan sekaligus mencegah potensi penyelewengan, terutama pada energi bersubsidi.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan, meski stok BBM dan LPG dilaporkan dalam kondisi aman, mitigasi risiko di lapangan harus dilakukan secara menyeluruh. Menurutnya, lonjakan kebutuhan energi pada akhir tahun kerap disertai persoalan distribusi.
“Harus dimitigasi betul. Di posko-posko yang kita siapkan, semuanya kita monitor,” kata Ahmad Luthfi usai menerima audiensi General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Fanda Chrismianto, di Kantor Gubernur, Kota Semarang, Rabu, 24 Desember 2025.
Dalam audiensi tersebut, Pertamina Patra Niaga melaporkan kondisi stok energi di Jawa Tengah per 23 Desember 2025 berada pada level mencukupi.
Stok Solar tercatat aman untuk 18,3 hari, Pertalite 10,3 hari, dan Pertamax 19 hari. Sementara stok LPG berada pada kisaran 2,4 hari dan diperbarui setiap hari sesuai pola konsumsi masyarakat.
Meski demikian, Gubernur Luthfi mengingatkan pengawasan distribusi, terutama LPG 3 kilogram, perlu diperketat hingga ke tingkat pangkalan.
LPG bersubsidi tersebut diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dan rentan disalahgunakan saat permintaan meningkat.
Fanda mengatakan, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksi mengalami lonjakan konsumsi energi selama periode Nataru.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia





















