Stok Beras Aman hingga 2026, Bulog Diminta Prioritaskan Serapan Petani Lokal
- calendar_month 3 jam yang lalu


Ahmad Luthfi menyoroti masih adanya keluhan petani terkait penyerapan gabah oleh Bulog. Ia menegaskan, standar penyerapan tidak boleh justru merugikan petani.
“Ada petani kita yang hasil panennya tidak diterima Bulog karena alasan standar. Bulog harus punya strategi,” tegasnya.
Ia juga menyinggung keterbatasan gudang dan sarana penyimpanan yang kerap menjadi kendala. Menurutnya, persoalan tersebut seharusnya dapat diantisipasi melalui koordinasi yang lebih baik.
“Kalau kurang gudang bisa dikomunikasikan supaya tidak lari ke mana-mana. Ini privilese Jawa Tengah. Jangan sampai petani kita rugi,” ujar Ahmad Luthfi.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah–DIY, Sri Muniati, memastikan stok beras pemerintah dalam kondisi sangat memadai menjelang libur panjang akhir tahun.
“Menghadapi Natal dan Tahun Baru, kami menyatakan stok beras pemerintah sangat kuat. Masyarakat tidak perlu cemas karena ketersediaan cukup dan harga relatif stabil,” kata Sri Muniati.
Ditambahkan, Bulog menyiagakan gudang-gudang induk di seluruh Jawa Tengah serta memastikan kesiapan mitra pengecer selama periode libur panjang.
Selain beras, Bulog juga menyiapkan stok minyak goreng, gula, dan komoditas pangan lainnya.
Sri Muniati mengakui, penyerapan hasil panen membutuhkan dukungan lintas sektor. Ia berharap koordinasi dengan pemerintah daerah serta dukungan TNI dan Polri dapat memperkuat penyerapan hasil pertanian di Jawa Tengah.
“Kami ingin produksi dan panen di Jawa Tengah dapat diserap secara maksimal oleh Jawa Tengah sendiri,” ujarnya.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia





















