Sekolah Kemitraan dan Keberbakatan Olahraga: Akses Merata, Prestasi Terjaga
- calendar_month 3 jam yang lalu


“Daripada anak-anak tidak tertampung, kami memperluas kapasitas dengan menggandeng sekolah swasta,” kata Sadimin.
Pada tahun ajaran 2025/2026, Program Sekolah Kemitraan dilaksanakan bersamaan dengan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Calon murid yang memenuhi persyaratan, dapat langsung menentukan pilihannya pada SMA atau SMK swasta dengan jumlah Satuan Pendidikan. Sebanyak 56 SMA dan 83 SMK swasta terlibat.
Dari proses itu, 2.390 murid diterima melalui program kemitraan, 526 di antaranya di SMA, dan 1.864 di SMK.
Angka tersebut memang belum sepenuhnya memenuhi target awal. Namun Gubernur memilih tidak berhenti pada hitungan kuota agar masyarakat kurang mampu tetap terlayani. Sebanyak 2.614 murid tambahan kembali difasilitasi melalui seleksi berbasis tingkat kemiskinan di sekolah mitra.
Pendekatannya bukan sekadar administratif, melainkan memastikan tak ada anak yang kehilangan hak belajar hanya karena kondisi ekonomi.
Komitmen itu disertai dukungan anggaran. Pada 2025, sebanyak 2.390 murid program kemitraan didanai melalui APBD Provinsi Jawa Tengah dengan bantuan Rp 2 juta per siswa per tahun. Total anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 2,39 miliar melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah.
“Sisanya sebanyak 2.614 murid akan diberikan dukungan pembiayaan melalui sumber dana lain yang sesuai dan mulai disalurkan pada Januari 2026,” ungkap Sadimin.
Di luar soal pemerataan akses, Pemprov Jateng juga membuka jalur khusus bagi anak-anak dengan bakat istimewa di bidang olahraga. SMA Negeri Keberbakatan Olahraga didirikan sebagai ruang belajar bagi atlet muda bertalenta.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia





















