Bukan Sekadar Cepat, Pelayanan Jawa Tengah Hadir Lebih Dekat
- calendar_month 3 jam yang lalu


Aduan yang masuk pun beragam: jalan rusak, penerangan umum, fasilitas publik, layanan kesehatan, pendidikan, hingga bantuan sosial. Semua menjadi bentuk partisipasi warga dalam mengontrol kinerja pemerintah.
“Masyarakat memberikan kontrol terhadap program pemerintah. Dengan laporan itu, kekurangan bisa segera dibenahi,” ungkap Agung.
Di sinilah esensi pelayanan publik bekerja. Negara hadir, mendengar, dan bergerak. Dari gawai hingga ruang layanan fisik.
Program JNN dan Kantor Gubernur Rumah Rakyat menjadi cerminan arah kepemimpinan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen: pelayanan yang responsif, inklusif, dan membumi.
Teknologi digunakan bukan untuk menciptakan jarak, melainkan menjembatani. Sementara ruang tatap muka tetap dijaga agar negara selalu terasa dekat.
Pada akhirnya, pemerintahan yang baik bukan yang paling banyak berbicara, melainkan yang paling sungguh mendengar.
Pelayanan publik bukan tentang seberapa canggih teknologi atau seberapa megah gedung pemerintahan.
Ia tentang kemauan untuk hadir, mendengar, dan menanggapi. Di Jawa Tengah, kehadiran itu dirawat pelan-pelan.
Dari layar ponsel hingga ruang pertemuan sederhana, agar negara tak hanya bekerja cepat, tetapi benar-benar terasa dekat di kehidupan masyarakat. **
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia























