Dari Limbah Logam di Tegal, Edi Waluyo Menempa Karya Seni Bernilai Ratusan Juta
- calendar_month 1 jam yang lalu


TEGAL, puskapik.com – Percikan api las memantul di dinding rumah sederhana di Dukuh Banjaranyar, Desa Harjasari, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Minggu 28 Desember 2025.
Di balik masker las menyerupai kepala Iron Man, Edi Waluyo (37) menunduk fokus, menyatukan potongan demi potongan besi cor yang dingin dan kaku.
Dari tangan pria bapak tiga anak inilah, limbah logam yang kerap dipandang tak bernilai justru berubah menjadi karya seni yang diminati pasar internasional, dengan nilai transaksi mencapai ratusan juta rupiah.
Pelan tapi pasti, Edi menyusun grey cast iron menjadi figur manekin bergaya figuratif-abstrak kontemporer.
Karya setengah jadi itu merupakan pesanan khusus dari pelanggan asal Korea Selatan.
Konsepnya menitikberatkan pada garis, ritme dan ruang negatif, dengan susunan besi yang berlapis dan terbuka.
Garapan tersebut telah dikerjakan selama dua pekan dan ditargetkan rampung pada 10 Januari 2026.
Usaha kriya logam yang digeluti Edi diberi nama El Art.
Nama itu bukan sekadar identitas usaha. Huruf E merupakan inisial namanya, Edi, sementara L melambangkan logam.
Namun lebih dari itu, ‘El’ memiliki akar makna Ilah atau Tuhan dalam bahasa Semit.
Dalam pemaknaan Edi, El merujuk pada Allah Yang Maha Perkasa.
Edi berharap El Art menjadi usaha yang kuat, kokoh dan mampu bertahan di tengah persaingan industri kreatif.
Sementara kata Art menegaskan bahwa seni adalah jiwa dari setiap produk yang dihasilkan.
El Art dirintis Edi sejak 2020, bukan sebagai usaha warisan, melainkan buah dari keterdesakan hidup pascapandemi Covid-19.
- Penulis: Muchammad
- Editor: Nia























