Dari Limbah Logam di Tegal, Edi Waluyo Menempa Karya Seni Bernilai Ratusan Juta
- calendar_month 2 jam yang lalu


Kini, pangsa pasar El Art mencakup Inggris, Korea Selatan dan Bangladesh.
Melalui platform e-commerce seperti Etsy, Google Ads serta website resmi, Edi menjaring pembeli end user.
Untuk segmen business to business atau B2B, pameran seperti Trade Expo Indonesia atau TEI menjadi pintu utama.
Permintaan sculpture dari Korea Selatan bahkan mencapai nilai Rp 700-800 juta dalam kontrak jangka panjang, dengan pengiriman rutin menggunakan kontainer 20 kaki.
Dalam sebulan, El Art mampu membukukan omzet sekitar Rp 100-120 juta, biasanya dari satu hingga dua produk bernilai tinggi.
Sukses yang Berdampak dan Target 2026
Bagi Edi, sukses bukan sekadar angka omzet. Edi memilih merangkul tim lokal, termasuk eks narapidana.
Menurut Edi, kesuksesan adalah ketika usaha mampu memberi dampak sosial dan membuka lapangan kerja.
Menatap 2026, Edi menargetkan penetrasi pasar Eropa Barat, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan institusi untuk pembuatan ikon seni. **
- Penulis: Muchammad
- Editor: Nia























