PEMALANG (PUSKAPIK) – Kasus bully dan kekerasan seksual kembali terjadi di dunia pendidikan. Di Pemalang, siswi kelas 3 SD diduga menjadi korban bully dan pelecehan seksual di sekolahnya. Korban yang trauma bahkan harus pindah sekolah.
Nasib naas itu menimpa salah satu warga di kawasan pesisir Kecamatan Pemalang, sebut saja Bunga, 7 tahun. Ia diduga mengalami kekerasan fisik hingga kekerasan seksual oleh 19 siswa kakak kelasnya. Belum jelas pangkal persoalan kenapa Bunga mengalami nasib naas seperti itu.
Dari informasi dan data yang diperoleh Puskapik, Jumat (6/3/2020), keluarga korban telah mengirimkan surat pengaduan dan meminta bantuan kepada Bupati Pemalang, Junaedi.
“Anak saya terpaksa harus pindah sekolah karena trauma,” tulis Lanang (nama samaran), ayah korban, dalam surat pengaduannya.
Menurut dia, upaya penyelesaian sudah coba ditempuh melalui kepala desa dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Sayangnya, upaya ini hingga kini juga belum ada penyelesaian.
Kapolres Pemalang, AKBP Edy Suranta Sitepu, yang dikonfirmasi Puskapik menyatakan belum mengetahui adanya kasus tersebut. “Belum ada info masuk. Nanti kita cek dan lidik,” ujar kapolres.
Terpisah, Kasat Reskrim, AKP Suhadi yang dihubungi Puskapik meminta agar kasus ini secepatnya dilaporkan ke kepolisian. “Langsung ke Polres saja unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) biar langsung ditangani,” kata Suhadi.
Sampai berita diturunkan, belum diperoleh informasi apakah keluarga korban sudah melaporkan kasus ini ke kepolisian atau belum. Puskapik sengaja tidak menyebutkan detail nama korban, orang tua, desa dan sekolah tempat kejadian dengan pertimbangan kemanusiaan.(KN)