Infrastruktur Pengairan Jateng Tekan Rob dan Dukung Irigasi
- calendar_month 3 jam yang lalu


Bagi Matori, seorang petani setempat, keberadaan embung bukan sekadar infrastruktur, melainkan jaminan panen.
“Kalau musim kemarau biasanya tidak panen. Sekarang bisa terairi dan hasil panen juga meningkat,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro, menjelaskan, 2025 menjadi tahun penting pembangunan pengairan. Delapan embung baru dibangun, dua embung direvitalisasi, serta 14 paket perbaikan daerah aliran sungai dituntaskan di berbagai wilayah.
Untuk tanggul Bremi-Meduri, Henggar menyebut, pembangunan pada 2025 mencakup 733 meter dari total 2.333 meter, sebagai bagian dari proyek tahun jamak sejak 2021.
“Dengan peninggian sekitar 1,5 meter, desa-desa yang sebelumnya selalu tergenang kini relatif aman,” ujarnya.
Penguatan DAS juga difokuskan pada wilayah strategis seperti DAS Pemali, Bodri, Kutho, dan Blorong. Meski di beberapa titik penanganan masih bersifat darurat, Henggar menegaskan arah kebijakan tetap bertumpu pada ketahanan pangan melalui perbaikan jaringan irigasi dan fungsi embung.
Upaya pengendalian air tak berhenti di situ. Di Desa Dukuh Lengkong, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Pemprov Jateng menyiapkan pengoperasian Pompa Air Tenaga Surya (PATS) berkapasitas 2 x 125 liter per detik. Wilayah ini berada di elevasi rendah, sehingga rob dan hujan kerap meninggalkan genangan berkepanjangan.
“Pompa ini bekerja dengan sistem hibrida, panel surya dan listrik. Harapannya genangan bisa teratasi,” kata Henggar. Pengoperasian pompa tersebut merupakan instruksi Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan dijadwalkan diresmikan pada Rabu 31 Desember 2025.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia






















