PUSKAPIK.COM, Semarang – Seorang pasien yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta, Jawa Tengah, meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020). Hasil pemeriksaan pasien menunjukkan positif virus Corona (Covid-19).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun segera bereaksi. Sebagai bentuk pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dia mengimbau warga Jawa Tengah menghindari tempat berkerumun.
“Kita meminta bupati dan wali kota untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar hidup bersih. Kita kurangi kerumunan-kerumunan dulu. Kita minta kades-kades untuk bantu sosialisasi, mungkin di tempat-tempat yang sering dijadikan tempat kerumunan. Yang sekiranya tidak terlalu penting untuk urusan-urusan pertemuan, kita kurangi,” kata Ganjar dalam konferensi pers di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gedeh) Semarang, Jumat (13/3/2020) sore seperti dikutip dari situs resmi Pemprov Jateng.
Baca Juga
Jika ternyata kegiatan yang melibatkan orang banyak tidak bisa dihindari, misalnya, akan ada kegiatan kemping di suatu daerah, dia mengimbau agar didampingi dokter. Sehingga, bila nanti ada peserta yang flu atau demam, bisa segera dipulangkan.
Batasi kontak dengan banyak orang sebagai bentuk pencegahan. Termasuk, mengurangi frekuensi bersalaman, dan menggantinya dengan bersentuhan siku atau menangkupkan tangan di dada. Biasakan cuci tangan pakai sabun dengan benar, hingga terus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
Dia juga meminta warga Jateng tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dulu. Tujuannya agar warga bisa terus melakukan pencegahan diri, terkait kasus Corona yang sudah memakan korban di Jateng.
Ganjar menambahkan, untuk mencegah meluasnya penularan virus Corona, pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Kesehatan, untuk melaporkan di titik mana pasien sebelum meninggal itu bergerak. Salah satunya, saat melakukan seminar di Bogor, Jawa Barat.
Dinas Kesehatan diminta terus melaporkan setiap perkembangan yang ada. Tujuannya agar segera melakukan tindakan cepat seperti yang terjadi saat ini. “Begitu ada gejala, tolong dilaporkan secara khusus. Hari ini, kita merespons ini,” tuturnya.
Ganjar akan mengusulkan ke pemerintah pusat supaya proses pemeriksaan laboratorium pasien suspect, bisa dilakukan di setiap wilayah. Sehingga, bisa dilakukan reaksi cepat dan penanganan yang lebih dini.
Sampai saat ini, tuturnya, untuk ketersediaan alat pelindung diri (APD) di Jawa Tengah juga terbilang cukup, belum perlu ada penambahan. Misalnya nanti terjadi kekurangan, Ganjar berharap pemerintah pusat segera melakukan penunjukan substitusi bila ternyata bahan bakunya berasal dari impor. “Ini momentum ya,” imbuh dia.
Dia juga menegaskan soal kunjungan pariwisata diharapkan tetap bisa dilakukan. Tentu tetap dilakukan pemeriksaan kesehatan. Bila wisatawan itu aman, maka boleh diizinkan untuk berwisata. Jika kondisi wisatawan sedang tidak baik, dipersilakan untuk kembali.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi menambahkan, saat ini ada kapal Pesiar MV Columbus berbendera Bahama berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Guna menghindari adanya penumpang yang kena corona, maka akan dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap penumpang dan awak kapal.
Penulis: Faisal M
Editor: Faisal M
Baca Juga