PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Pekalongan menggandeng Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Kementerian Perdagangan RI menyelenggarakan pelatihan pengembangan produk untuk pasar ekspor selama tiga hari, 16-18 Maret 2020. Pelatihan yang digelar di Hotel Dafam Kota Pekalongan dibuka oleh Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz didampingi Kepala Dindagkop UKM Kota Pekalongan Bambang Nurdiyatman dan Perwakilan BBPPEI Kementerian Perdagangan RI.
Bambang Nurdiyatman mengungkapkan, pelatihan ini digelar sebagai upaya meningkatkan pengetahuan mengenai regulasi tata cara pelaksanaan ekspor para pelaku usaha di Kota Pekalongan. Selain itu juga memotivasi mereka untuk meningkatkan kualitas produknya sehingga berdaya saing di pasar global.
“Pelatihan ini diikuti oleh sebanyak 30 orang, terdiri dari pelaku UMKM Kota Pekalongan berpotensi ekspor di pasar global,” kata Dodik, sapaan akrab Bambang Nurdiyatman, Senin (16/3/2020).
Baca Juga
Sesuai RPJMD Kota Pekalongan 2016-2021, Pemerintah Kota Pekalongan menargetkan 19 pelaku ekspor yang mampu memasarkan produknya hingga lintas negara. “Alhamdulillah hingga saat ini target tersebut telah terlampaui. Saat ini berdasarkan data kami tahun 2019 kemarin telah ada 21 pelaku ekspor Kota Pekalongan. Hingga berakhirnya RPJMD nanti akan terus kami dorong mereka untuk mampu melakukan ekspor secara mandiri, karena selama ini mereka masih melalui pihak ketiga,” tutur Dodik.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz mengapresiasi kepada semua pihak yang telah memfasilitasi pelaksanaan pelatihan pengembangan ekspor di pasar global. “Kami berharap melalui pelatihan ini semakin mengenalkan pelaku usaha bagaimana tahapan dan prosedural yang harus dilakukan mengenai perdagangan lintas negara. Serta meningkatkan pengetahuan pelaku usaha untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam meningkatkan produknya di bidang perdagangan yang digeluti,” katanya.
Saelany mengatakan, di era revolusi industri 4.0 berbasis perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong perubahan perilaku masyarakat. Peningkatan kebutuhan akan mendorong berubah dan terciptanya peluang bisnis dan pekerjaan baru. Beliau juga menyatakan bahwa Kota Pekalongan dengan berbagai potensi UMKM yang ada siap berdaya saing untuk ikut serta melakukan ekspor di pasar global. Terbukti capaian nilai ekspor Kota Pekalongan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
“Selama ini capaian nilai ekspor Kota Pekalongan terus naik, seperti di akhir tahun 2019 kemarin yang mencapai USD22,926 juta dibandingkan tahun 2018 silam USD19,6 juta yang melibatkan 21 eksportir Kota Pekalongan. Berbagai komoditas asli Kota Pekalongan seperti batik, sarung batik, sarung pelikat, tenun, hasil craft, sarang burung walet telah berhasil tembus di pasar global. Di antaranya negara-negara yang ada di Benua Asia, Afrika, Eropa yang mampu menunjang perekonomian kota Pekalongan selama ini,” kata Saelany.
Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M
Baca Juga